Perusahaan perdagangan WNI di Brazil harap izin ekspor dibuka


Perusahaan perdagangan WNI di Brazil harap izin ekspor dibuka

Dilaporkan: Setiawan Liu

 

Sao Paulo, 8 Pebruari 2022/Indonesia Media – Perusahaan perdagangan umum milik WNI (warga negara Indonesia) di São Paulo, Brazil terus mendesak atase perdagangan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk perizinan kegiatan ekspor, mengingat permintaan pasar sangat tinggi terutama produk perikanan tangkap dan olahan. “Ekspor produk perikanan yang prospektif untuk pasar Brazil, (yakni) tuna dan sarden kaleng (fresh frozen),” WNI tersebut mengatakan kepada Redaksi melalui sambungan telepon dan WhatsApp.

 

Selain itu, birokrasi business as usual terutama kinerja pelayanan yang masih menjadi kendala dalam bisnis perdagangan. Hal ini yang kiranya perlu didobrak untuk peningkatan ekspor dalam rangka perbaikan ekonomi nasional Indonesia. Pelaku usaha termasuk pebisnis di Brazil, terutama Sao Paulo bermaksud urun rembuk membantu atasi defisit neraca perdagangan. Trading House di Brazil dan beberapa perusahaan eksportir produk perikanan di Indonesia bermaksud mengurai permasalahan. “Kami berharap ada relasi di Indonesia, terutama Jakarta membantu untuk perizinan ekspor tuna dan sarden. Kami hanya bisa berkoordinasi dengan KBRI disini,” katanya.

 

Harapannya, ada relasi dengan dalih berkonsultasi dengan pejabat di BKIPM (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan) KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Selanjutnya, relasi WNI tersebut bisa bahas mengenai perizinan ekspor untuk produk tuna dan sarden. “(proses perizinan) macet di KBRI dan KKP. Belakangan, ada indikasi sabotase asosiasi di Brazil. Saya nggak berani terlalu frontal untuk tanya mengenai sabotase tersebut. Karena hal in ikan tidak etis, seperti provokasi,” katanya.

 

 

Kendatipun dengan cara elegant, ia belum mendapat respons yang baik untuk realisasi ekspor produk perikanan Indonesia. Ekspor untuk pasar Brazil dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini nihil. Potential loss nya mencapai miliaran rupiah. Upaya Duta Besar RI untuk Brazil dan Atase Perdagangannya sudah satu tahun ini berusaha, tapi belum bisa maksimal. Menurutnya, simpul permasalahan di Kementerian Pertanian (Kementan) dan KKP. Brazil menerapkan reciprocal perdagangan bilateral dengan Indonesia, yaitu kemudahan ekspor ayam dan sapi ke Indonesia. “Padahal, saya pernah share siaran pers KKP, ada berita mengenai kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan, pak Trenggono mencapai kesepakatan untuk ekspor impor dengan salah satu negara di Eropah. Saya kan masuk WhatsApp Group para pebisnis di Indonesia, sehingga terus update mengenai berbagai kebijakan pemerintah Indonesia termasuk sector kelautan dan perikanan,” katanya. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *