Pemudik Dihipnotis, Uang dan HP Raib


Muryati (24), pemudik dengan tujuan Cirebon mengaku telah dihipnotis orang tak dikenal, Senin (29/08) sore. Akibatnya uang Rp 700.000 dan HP Samsung miliknya raib.

Muryati yang kebingungan di Terminal Bus AKAP Kampungrambutan, melaporkan pertistiwa yang dialaminya ke Pos Pengamanan Terpadu di terminal tersebut, Senin sekitar pukul 18.00.

Kepada polisi, Muryati mengaku naik bus jurusan Cirebon dari Terminal Bus AKAP Kalideres, Jakarta Barat. “Saya lupa nama bus-nya,” kata Muryati. Didalam bus yang ditumpanginya itu, Muryati, mengaku ditepuk pundaknya oleh seorang ibu sambil diberikan air mineral. “Saya gak bisa nolak, dan habis minum air itu saya tidur di dalam bus,” kata Muryati.
Menurut Muryati, ia sama sekali bingung saat tersadar di dalam bus. Pasalnya, tas berisi uang sebesar Rp 700.000, pakaian dan HP miliknya raib. “Saya lalu minta turun bus. Dan ternyata ada di terminal bus lain, di sini. Bukan di Kalideres lagi,” katanya sedih.

Muryati mengaku sekitar tiga hari lalu datang dari Cirebon ke Jakarta untuk menjemput adiknya yang bekerja dan tinggal di Tangerang. “Saya mau ajak dan temani adik mudik,” katanya. Namun saat itu, ternyata adiknya sudah mudik ke Cirebon lebih dulu. “Makanya saya mau pulang lagi ke Cirebon. Eh ternyata dikerjain orang,” ujar Muryati.

Oleh petugas, Muryati lalu dibawa ke Posko Kesehatan untuk diperiksa kondisi medisnya. Usai diperiksa dan dipastikan kesehatannya baik, pihak Terminal Bus AKAP Kampungrambutan memulangkan Muryati ke kampung halamannya di Cirebon dengan bus.

Petugas Posko Kesehatan di Terminal Bus Kampungrambutan, dr. Rahma, menjelaskan bahwa dalam pemeriksaan terhadap Muryati, tidak ditemukan adanya tanda-tanda fisik bahwa korban dibius. Menurut dr. Rahma, Muryati dapat berkomunikasi dengan sangat baik. “Tak ada indikasi pembiusan. Jadi, penyebab korban tak sadarkan diri, mesti diselidiki ulang, apakah akibat minuman yang ia konsumsi atau disebabkan tepukan di pundaknya yang berarti dia dihipnotis atau gendam,” kata Rahma.

Kepala Terminal Bus AKAP Kampungrambutan, Dwi Basuki, menjelaskan selama masa Lebaran ini pihaknya sudah memulangkan dua pemudik yang merupakan korban pembiusan dan korban hipnotis ke kampung halamannya. Menurut Dwi, kedua korban yang tersesat di terminalnya itu akibat tindak kejahatan, berasal dari Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat.

“Jadi pembiusan atau hipnotisnya terjadi bukan di sini. Tapi di terminal lain. Kita hanya menemukan dan menyelamatkan pemudik serta memulangkannya secara gratis,” kata Dwi. Dwi memastikan keamanan di dalam terminalnya untuk mencegah terjadinya pembiusan dan hipnotis atau gendam. “Petugas kita dibantu aparat kepolisian, selama 24 jam di masa mudik ini, menyebar di semua sudut terminal, demi kenyamanan calon penumpang,” kata Dwi.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *