Pemikir Kristen Kritik Upaya Mendorong Orang Berpindah Agama


Apakah mendorong orang untuk berpindah agama adalah tindakan etis? Seorang pemikir kritis

Ioanes Rakhmat_penulis

Kristen menjawab: Tidak! Tokoh yang dimaksud bernama Ioanes Rakhmat. Selama ini ia dikenal
sebagai salah seorang tokoh yang secara berkelanjutan berkomentar tentang ajaran Kristen, teks-teks
Injil, agama, filsafat, kebudayaan, dan sejarah Yesus secara kritis dan terbuka.

 

Selain menulis dan menerjemahkan sejumlah buku, Ioanes juga mengelola sejumlah blog di internet
yang ia dedikasikan untuk —dengan mengutip salah satu bukunya— “menyebarkan kajian liberal,
progresif, dan kritis di bidang agama dan bidang lain yang berkaitan “. Sebagaimana dapat diduga,

Klenteng 10Ulu di Palembang

Ioanes memang tidak populer di mata kelompok-kelompok Kristen konservatif.

Akhir bulan lalu, di blognya, ia memuat sebuah tulisan dengan judul provokatif: “Memindahkan
orang ke agama sendiri, sebuah tindakan yang tak dapat dibenarkan!”
Tulisan ini menjadi penting mengingat isu Kristenisasi adalah sebuah masalah besar. Berbagai tindak
kekerasan terhadap umat Kristen dan gereja di Indonesia seringkali dikaitkan dan dijustifikasi oleh

gereja_kathedral_jakarta

tuduhan Kristenisasi.

Ioanes memang tidak secara khusus menggunakan kata “Kristenisasi”. Tapi jelas, ia berusaha
melakukan otokritik terhadap umat Kristen agar bersedia mempertimbangkan kembali gagasan
dan praktik yang selama ini bisa jadi justru dianggap sebagai kewajiban setiap umat beragama:
menyebarkan ajaran kebenaran perintah Tuhan!

Tentu tanpa bertujuan membenarkan berbagai bentuk penindasan agama yang terjadi, Ioanes
menyatakan bahwa Kristenisasi memang adalah tindakan yang perlu ditolak. Yang kira-kira
dimaksud dengan `Kristenisasi’ di sini adalah upaya sengaja dan sistematis yang dilakukan para
penyiar agama Kristen untuk memperoleh para mualaf (pemeluk-pemeluk baru).

Ioanes berargumen bahwa penyiaran agama untuk mendorong orang berpindah agama adalah tidak
etis, tidak bermartabat, melecehkan, merendahkan, menjustifikasi ekspansi dan bahkan mengancam

istiqlal_jakarta

perdamaian. Bagi Ioanes, kendatipun penyebaran ajaran agama adalah sesuatu yang dilindungi oleh
prinsip-prinsip HAM, tindakan itu tetap tak dapat diterima.

Gagasan Ioanes tentu kontroversial dan bisa ditujukan bukan hanya pada umat Kristen namun juga
umat beragama lain, termasuk kaum Muslim. Mendasar dalam gagasannya adalah kepercayaan
akan arti penting menerima dan menghargai kebenaran yang diyakini pihak lain. Dengan
demikian, bagi Ioanes, komunikasi dan dialog tanpa menghakimi adalah jalan terbaik. Dengan
kepercayaan bahwa “agama saya bukanlah satu-satunya jalan kebenaran”, setiap pemeluk agama bisa
berkomunikasi dengan pemeluk agama lain dengan tulus dan jujur.Agama

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *