PATA Bangun Networking untuk Virtual Tour Wisata Indonesia Selama Pandemic
dilaporkan: Setiawan Liu
Jakarta, 18 September 2020/Indonesia Media – Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Chapter meyakini virtual tour sebagai pilihan di masa pandemic covid 19 yang masih berlangsung, para pecinta jalan-jalan (travel) di seluruh Indonesia menikmati liburan serta mengenal, mencintai pariwisata Indonesia. “Kami (pengurus PATA) melakukan networking dengan semua pelaku usaha pariwisata. Karena kita tidak bisa tinggal diam, harus terus menggerakkan kegiatan wisata. Karena pariwisata terbukti memberi manfaat, terutama untuk perolehan devisa negara,” Chief Executive Officer (CEO) PATA Chapter Indonesia, Poernomo Siwoprasetijo mengatakan kepada Redaksi.
Virtual tour tercipta sebagai alternative, sehingga para pelaku usaha yang selama ini mengandalkan sektor pariwisata bisa terbuka lagi. Pelaku usaha sangat berharap pandemic bisa segera berlalu, dan turis asing kembali berdatangan. “(travelers) tetap bisa mengunjungi tempat wisata yang mereka suka. Minimal, mereka bisa mengenal kuliner, heritage (warisan budaya) melalui virtual tour. Ketika daerah wisatanya sudah lampu hijau, mereka lebih tertarik lagi pada tempat wisata yang sudah dikenal melalui virtual tour,” tegas Poernomo
Ia yakin bahwa Indonesia tetap sebagai surga untuk para travelers, pecinta jalan-jalan. Mulai dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki kekhasan budaya, kuliner, pemandangan alam, dan lain sebagainya untuk dinikmati. Suasana daerah dan tempat di Indonesia tersedia melalui konten 360 Virtual Tour/Virtual Reality terutama keberagaman dan kelebihan yang dimiliki Indonesia untuk lebih mencintai Indonesia. “Misalkan wisata Tanjung Lesung (Pandeglang Banten) juga khas dengan aktivitas kemasyarakatan, termasuk pertanian, nelayan (perikanan tangkap) yang bisa dinikmati secara virtual. Walaupun, bencana tsunami sempat hantam wisata Tanjung Lesung (Desember 2018), tapi kondisi sudah pulih. Bahkan, agenda rutin (yakni) Rhino X Triathlon tetap berlangsung pada September 2019. Ada kepercayaan wisatawan karena pengelola cepat memperbaiki kerusakan terutama bangunan cottage, berbagai fasilitas,” tegas Poernomo. (sl/IM)