Bagian ke-2
Eddy Djaja - penulis
Setiap bangsa didunia pasti memiliki para pahlawannya. Tidak terkecuali bangsa NativeAmerican Indians. Berikut ini adalah beberapa diantara mereka yang telah turut mengukir sejarah bangsa mereka.
CRAZY HORSE / TASHUNCA, Suku Bangsa Lakota, 1845-1877: – Crazy Horse mendapatkan reputasinya di kalangan bangsa Lakota tidak hanya dengan menunjukkan keterampilan dan keberaniannya dalam pertempuran, tetapi juga oleh tekadnya untuk melestarikan budaya tradisional bangsanya. Sebagai contoh, Crazy Horse menolak untuk mengizinkan orang untuk memotret dia..
“Crazy Horse adalah seorang pria yang tampan dan luar biasa.. Meskipun tidak sederajat
Crazy Horse
denganGall dalam kehebatan perawakannya, ia memiliki fisik yang hampir sempurna, dalam simetri dengan Apollo. Selain itu ia adalah tipe bangsa Indian yang sejati yang mempunyai sifat yang sederhana dan sopan seperti Chief Joseph. Perbedaannya adalah bahwa ia dilahirkan sebagai seorang prajurit sedangkan Chief Joseph tidak”
AMERICAN HORSE, Suku Bangsa Sioux, 1800-1876 – Kepala Suku American Horse yang nama aslinya adalah Wasicu Tasunke merupakan salah seorang suku bangsa Sioux Indians. Ia adalah seorang Kepala Suku semasa Perang Lakota di tahun1860-an dan di tahun 1870-an. Ia ditangkap
American Horse - Sioux Chief
dan kemudian meninggal dunia setelah terjadi perang yang dikenal dengan nama Battle of the Little Bighorn yang bersejarah di tahun 1876.
“Pada awal hidupnya ia adalah seorang anak laki-laki yang ahli dalam melawak. Ia pintar dalam menirukan berbagai mimic dan gaya bicara dari orang-orang di masyarakatnya.. Bakat ini menambah populeritasnya sebagai seorang pemimpin. Dia adalah seorang aktor alami yang sejak dari awalnya sudah mempunyai bakat dalam berpidato. American Horse adalah salah satu pendukung dan advokasi paling awal untuk memajukan pendidikan bagi bangsa Indians. Anaknya Samuel dan keponakannya Robert masuk di kalangan mahasiswa pertama di Carlisle. Kedua anak perempuannya merupakan gadis suku bangsa Indian yang sangat cantik..
THE BATTLE OF LITTLE BIGHORN 1876 – Suku bangsa-bangsa Sioux, Cheyenne, Arapaho dan suku-suku lainnya mengesampingkan perbedaan mereka dalam menghadapi pelecehan yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat. Mereka
The Battle of the Little Bighorn
mengumpulkan ribuan prajurit perang ketika Jenderal George Custer memerintahkan 700 prajurit dari Kavaleri ke-7 dari Angkatan Darat Amerika Serikat untuk menyerang bangsa Indians. 700 pasukan resimen tersebut kemudian dimusnahkan dalam pertempuran yang berlangsung.
Buku-buku sejarah menggambarkan Custer sebagai prajurit professional yang keras kepala yang mengembangkan reputasinya sebagai seorang “pejuang melawan bangsa Indian” dan memimpin
General George Custer
kampanye berdarah terhadap Kiowas dan Cheyennes di dataran selatan – tapi sejarah mencatat bahwa beberapa prajurit dari Jenderal Custer merasa ia tidak memiliki strategi yang dibutuhkan untuk mengalahkan prajurit Indians yang cerdas dan tangguh seperti Sitting Bull di medan perang.
Dalam beberapa catatan sejarah, Custer mencalonkan diri untuk jabatan presiden Amerika Serikat, dan melihat bahwa pertempuran ini sebagai kesempatan untuk merebut lebih banyak kemasyhuran di medan perang untuk meningkatkan reputasi dan aspirasinya sebagai presiden. Custer dikatakan tidak mentaati perintah langsung dari atasan untuk melakukan serangan yang terkoordinasi tetapi dalam keyakinannya untuk memenangkan pertempuran Custer memaksa anak buahnya dan kuda-kuda mereka untuk melakukan pergerakan yang cepat selama dua hari dan dua malam mengalahkan gerakan resimen tentara pendukung ke daerah pertempuran dan kemudian orang-orang Custer menyerang pasukan Indians berdasarkan intelijen yang buruk. Prajurit bangsa Indians kemudian membalas serangan Custer dan dengan efektif mengepung benteng pertahannya serta membunuhnya berikut semua dari 700 tentaranya di medan perang. .(sumber: Disadur, dirangkum dan diterjemahkan dari California Indians Education and dari berbagai sumber lainnya di internet.) (bersambung)
Related Posts
