NATIVE AMERICAN INDIANS – KISAH PARA PAHLAWANNYA # 1


Bagian Pertama

Pengantar kata – Setiap bangsa didunia pasti memiliki para pahlawannya. Tidak terkecuali bangsa Native American Indians. Berikut ini adalah beberapa diantara mereka yang telah turut mengukir sejarah bangsa mereka.

Eddy Djaja - penulis

CHIEF JOSEPH, Suku Bangsa Nez Perce, 1840-1904
Pada tahun-tahun terakhir dari hidupnya, Chief Joseph berbicara dengan fasih mengenai  ketidakadilan dari kebijakan Pemerintah AS dan diskriminasi rasial terhadap suku bangsa Native American Indians. Ia tetap memiliki harapan bahwa pada suatu saat janji bangsa Amerika akan kebebasan dan kesetaraan akan dipenuhi bagi penduduk asli Amerika.

Persamaan hak bagi bangsa-bangsa Native American Indians adalah mimpian yang cukup besar bagi para leluhur mereka  pada pergantian abad ke-20 (akhir 1800-an) ketika kita lagi mempertimbangkan bahwa sebagian besar bangsa Native American Indian bahkan tidak diperbolehkan untuk menjadi warga negara AS sampai Undang-Undang Kewarganegaraan Tahun 1924 diberlakukan.

Chief Joseph

Berikut ini adalah kutipan dari sebagian pidato penyerahan Chief Joseph yang cukup terkenal pada tanggal 5 Oktober 1877.

“Dengarlah aku! Aku lelah. Hatiku sakit dan sedih. Dari mana matahari saat ini berada aku tidak akan berjuang lagi untuk selamanya. Marilah kita pusatkan pikiran kita bersama-sama agar kita dapat melihat apa yang kita perbuat untuk masa depan bagi anak-anak kita.”

GERONIMO / GOYATHLAY, Suku Bangsa Apache, 1829 – 1909

“Aku bukan dan tidak pernah menjadi seorang pemimpin. Tetapi oleh karena aku telah dianiaya lebih kejam daripada yang lainnya, kehormatan ini dianugerahkan kepadaku dan aku telah memutuskan untuk membuktikannya.”

“Pada suatu sore ketika kembali dari kota kami bertemu dengan beberapa perempuan dan

Geronimo

anak-anak yang mengatakan kepada kami bahwa pasukan Meksiko dari kota lain telah menyerang kamp kami, membunuh semua prajurit penjaga, mengambil semua kuda dan menghancurkan semua persenjataan kami, serta membunuh banyak perempuan dan anak-anak kita. Ketika semuanya telah dihitung, aku menemukan bahwa ibu, istri dan ketiga anakku terdapat  diantara yang tewas”

BENITO JUAREZ, Suku Bangsa Zapoteca, 1806-1872

Ucapannya yang terkenal di tahun 1800-an adalah:  “Antara individu, seperti juga antara bangsa-bangsa, perdamaian berarti menghormati hak orang lain.”

Bangsa asli Native American Indians di bagian Amerika Utara sangat bangga terhadap  kepemimpinannya. Dia telah menjabat selama lima periode sebagai Presiden Meksiko.

Benito Juarez

Presiden Benito Juarez lahir di San Pablo Guelatao, Oaxaca, Meksiko, pada tahun 1806. Ia belajar hukum di Instituto de Artes y Ciencias dan ia merupakan seorang pembela yang tangguh bagi penduduk asli Meksiko. Dia juga menjabat sebagai gubernur Oaxaca selama karir politiknya.

Sebagai wakil federal Meksiko, pada tahun 1846 Benito Juarez berperan dalam menyetujui pembiayaan Perang Meksiko-Amerika yang berakhir pada tahun 1848  dengan dibuatnya Perjanjian Guadalupe Hidalgo. Ini adalah perjanjian yang dibentuk mengenai daerah perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko.

CAPTAIN JACK, Suku Bangsa Modoc, 1837-1873

Pada tahun 1864, Suku Bangsa Modoc tinggal di tanah leluhur mereka di dekat Danau Tule yang sekarang ini adalah wilayah perbatasan Oregon-California. Namun, karena kaum pemukim bangsa kulit putih menginginkan tanah mereka yang subur Pemerintah Amerika Serikat

Captain Jack

memindahkan bangsa Modoc ke Klamath Indian Reservations di barat daya Oregon. Mereka tidak senang dengan cara mereka diperlakukan disini pada tahun 1865 Kapten Jack memimpin orang-orangnya  kembali ke tanah mereka semula..

Tahun 1869, tentara Amerika Serikat mengumpulkan bangsa Modoc dan memindahkan mereka kembali ke Klamath Indian Reservations, tapi dengan kondisi yang jauh lebih baik untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka.. Namun setahun kemudian yaitu di tahun 1870 Kapten Jack sekali lagi memimpin orang-orangnya kembali ke tanah mereka di Danau Tule.

BATTLE OF LOST RIVER

Tahun 1872 tentara Amerika dikirim ke Danau Tule mengawal Kapten Jack beserta orang-orangnya kembali ke Klamath Indian Reservations. Namun, selama negosiasi, terjadi perkelahian antara seorang tentara Amerika dengan seorang prajurit bangsa Modoc  disusulkan dengan pertempuran yang dikenal dengan nama Battle of Lost River

Battle of Lost River

Perang selesai dan Kapten Jack memimpin orang-orang-nya ke wilayah yang sekarang dikenal sebagai Monumen Nasional Lava Beds — pusat pertahanan Kapten Jack di gua-gua alami dan parit-parit lava. Para prajurit Modoc yang pemberani sangat sukses dalam mempertahankan benteng ini. Pasukan Amerika kehilangan puluhan tentara mereka selama pertempuran untuk mengusir bangsa Modoc dari benteng ini..

Kapten Jack percaya bahwa jika para pemimpin tentara kulit terbunuh, tentara Amerika  akan dikalahkan dan pasukan pemerintah akan meninggalkan daerah mereka. Selama pertemuan tingkat tinggi, Captain Jack dan beberapa prajurit Modoc menarik pistol mereka bersama-sama dan menembak dua anggota terkemuka dari komisi pemerintah, termasuk Jenderal Edward Canby.

Akibat dari pembunuhan tersebut Pemerintah Amerika Serikat mengirimkan lebih dari 1.000 pasukan tambahan dan menyerang para prajurit Kapten Jack  dengan kekuatan dan peralatan yang lebih canggih serta berhasil bangsa Modoc dari kubuh pertahannya.. Pada tanggal 3 Oktober 1873, Kapten Jack dihukum gantung karena pembunuhan Jenderal Canby . .(sumber: Disadur, dirangkum dan diterjemahkan dari California Indians Education and dari berbagai sumber lainnya di internet.) (bersambung)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *