Legenda American Indians Bangsa Apache – Asal Usul Jagung


Seorang Apache tua pencandu judi memiliki seekor ayam kalkun yang kecil

Eddy Djaja - penulis

dan jinak yang selalu mengikuti kemanapun dia pergi. Suatu hari, si Kalkun kecil memberitahukan kepadanya bahwa orang-orang sudah capek dan bosan untuk membantu dia dalam berjudi karena dia telah menghabiskan semua yang mereka berikan kepadanya.

Namun mereka memutuskan untuk memberinya bekal lagi untuk terakhir kali dan jika ia tetap menghabiskannya dia akan dibunuh.. Mengetahui bahwa ia tidak bisa menahan godaan untuk berjudi jika ia memiliki bekal ditangannya si Apache memutuskan untuk pergi meninggalkan bangsanya sebelum mereka marah kepadanya. Keesokan harinya ia mulai menebang pohon guna membuat sebuah perahu.

Seekor burung Pelatuk yang bernama Tsitl-ka-ta yang kebetulan berada di pohon itu menegurnya supaya dia jangan menebang pohon itu karena si Pelatuk ingin mengerjakannya,. Mereka juga memotong bagian dalam pohon itu untuk membuat lubang sehingga si Apache bisa masuk kedalamnya. Seekor laba-laba menutupinya dengan sarangnya. Lalu si Pelatuk membawa batang pohon itu  ke Sungai Rio Grande. dan menceburnya. Si Kalkun yang setia mengikutinya sepanjang pantai..

Pada pusaran air batang pohon itu keluar dari arus air dan berputar-putar sampai si Kalkun kecil  mendorongnya masuk  ke saluran air kembali. Setelah jauh menyusuri sungai batang pohon itu terperangkap di sela-sela batu-batu sungai dalam posisi tegak tetapi si Kalkun kecil membetulkannya lagi supaya tetap dapat terapung mengalir di sepanjang sungai.  Ketika tiba di desa Isleta, anak-anak kecil beserta penduduk disitu ingin menarik batang pohon itu dari sungai untuk dibuat bahan bakar. Lagi-lagi si Kalkun kecil menyelamatkannya dengan membenamkan batang pohon itu ke dalam air dan ketika sudah agak jauh dari desa tersebut batang pohon  itu kembali ditimbulkan mengikuti aliran air sungai.

Jauh di bagian selatan sungai batang pohon itu terlempar keluar dari aliran air sungai dan masuk ke dalam rumpunan kapuk. Si Apache tua keluar dari dalam batang pohon tersebut dan menemukan sejumlah besar bulu-buku bebek  Karena malam itu ia tidak mempunyai selimut untuk tidur, jadi ia menutupi tubuhnya dengan bulu-bulu bebek. Dia membunuh seekor bebek dan diambil urat kakinya untuk dibuat tali busur..

Setelah si Apache tua mendarat, si Kalkun cecil segera menyusulnya, dan mereka menetap di sana selama empat hari. Selama masa itu pula si Apache membuat ruang kecil dan meratakan tanahnya.

“Mengapa Anda mengosongkan tempat ini?” kata si Kalkun kecil”Jika Anda ingin menanam sesuatu Anda harus membuat bidang yang lebih besar.” Lalu si Kalkun Cecil berlari ke arah timur dan lapangan diperpanjang ke arah itu. Ke selatan, barat, dan utara ia berlari, sampai lapangan itu cukup besar. Lalu ia berlari ke lapangan dari sisi timur, dimana ada jagung hitam, dari sisi selatan jagung biru muncul, dari barat ada jagung kuning; dari utara terdapat  biji-biji dari berbagai jenis jagung yang bertebaran di atas tanah.

Si Kalkun kecil berkata kepada si Apache agar ia menanam biji-biji itu di semua baris. Dalam empat hari tanaman itu sudah akan tumbuh. Si Kalkun membantu tuannya si Apache sewaktu panen dan dalam empat hari berikutnya semua sudah matang untuk dipetik.. Lalu si Apache tua mengambil sebuah jagung dan membakarnya. Jagung bakar itu dimakannya dengan nikmat.(disadur/dirangkum dan diterjemahkan dari dongeng  bangsa Indian Apache).


Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *