Mendadak, nama Ahok trending di Twitter, pada Sabtu (20/2/2021) malam ini.
Ternyata, kebanyakan warganet tersebut mengaku rindu akan sosok Ahok saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Rata-rata warganet mengaku, suami Puput Nastiti Devi dinilai mampu mengatasi bencana banjir di DKI Jakarta.
Selain itu, kebanyakan dari mereka pun juga tak lagi percaya akan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam mengatasi banjir.
Kini, Ahok yang bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama alias BTP ini sudah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Persero.
Namun, warganet justru menginginkan agar Ahok kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, untuk dapat atasi banjir Jakarta.
Sampai malam ini, pantauan Wartakotalive.com nama Ahok yang bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama alias BTP ini masih trending di Twitter.
Wagub DKI Mengaku Banjir Era Anies Lebih Baik Dibanding Era Jokowi dan Ahok
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patia menunjukkan fakta-fakta bahwa banjir di Jakarta di Era Anies Baswedan lebih baik dibanding era Ahok, bahkan Jokowi.
Politisi Gerindra ini pun membandingkan Anies dengan dua pimpinan sebelumnya, yaitu Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dalam menangani banjir.
Pada tahun 2013 di masa kepemimpinan Gubernur Jokowi, Ariza menyebut, banjir menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi.
Bahkan, jumlah pengungsian mencapai lebih dari seribu titik.
“Tahun 2013 umpamanya, titik pengungsian ada 1.115,” ucapnya, Jumat (19/2/2021).
Kondisi tak jauh berbeda terjadi tahun 2015 lalu, saat Ahok menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, jumlah pengungsian ada 337 titik.
Kemudian, semasa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, banjir bisa tertangani dengan baik
Bahkan, pada 2018 lalu tidak ada warga yang sampai harus mengungsi akibat banjir.
Memasuki tahun 2019, banjir kembali menyebabkan warga Jakarta mengungsi.
Namun, jumlahnya tak sebanyak era Jokowi dan Ahok.
“Banjir 2019 ada 13 titik pengungsian dan 2020 ada 70 titik pengungsian. Sementara 2021 sedang kami rekap, sementara ini baru 1-2 titik pengungsian,” kata dia.
“Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan signifikan,” tambahnya menjelaskan.
Tak hanya dilihat dari jumlah pengungsi, keberhasilan Anies mengatakan banjir juga terlihat dari jumlah warga yang meninggal karena banjir.
Saat kepemimpinan Gubernur Jokowi pada 2013 lalu, ada 38 warga yang meninggal akibat banjir yang terjang ibu kota.
Jumlah ini kemudian mengalami penurunan signifikan saat Anies memimpin Jakarta.
“Korban jiwa sebelumnya tahun 2013 ada 38, tapi sampai hari ini terus menurun. 2018 ada 1 jiwa, 2019 2 jiwa, dan 2020 juga dua jiwa, tuturnya.
“Mudah-mudahan tahun 2021 ini tidak ada korban meninggal karena banjir,” sambungnya.
Banjir 2017 dan 2021
Mirip ketika dikunjungi Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan pada 9 Februari 2017 silam, permukiman warga di wilayah RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (19/2/2021) terendam banjir.
Ketinggian banjir yang merendam pemukiman warga bisa mencapai 1,5-2 meter.
Bahkan kondisi lebih parah bisa terjadi di pemukiman yang kontur tanahnya lebih rendah.
Sejumlah anak-anak asyik memanfaatkan banjir untuk bermain air.
Sementara sejumlah warga ada yang masih bertahan di lantai dua rumah serta berharap banjir segera surut.
Sementara petugas gabungan juga terlihat sibuk mengevakuasi warga yang ingin melewati banjir.
Mereka memanfaatkan perahu karet agar bisa rvakuasi warga yang terjebak banjir.
Seorang warga, Sarwono mencetitakan air mulai masuk ke pemukiman sekira pukul 03.30 WIB.
Perlahan tapi pasti air mulai masuk pemukiman dan merendam kawasan tersebut.
“Udah dari dini hari tadi, sekarang komdisinya masih banjir,” ujar Sarwono, Jumat (19/2/2021).
Menurut warga RT 001/RW 04 itu ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Sementara saat ini sudah surut meski belum sampai kering seutuhnya.
“Ini sih sudah surut tapi masih banjir. Kalau di sana lebih tinggi lagi,” ungkapnya.
Sejauh ini Sarwono memilih tidak mengungsi dan menetap di lantai dua rumahnya.
Ia beralasan banjir saat ini belum tahap mengkhawatirkan.
“Saya nggak ngungsi, di lantai dua aja. Ini mau ke warung,” sambungnya.
Dibanggakan Anies
Sempat dibanggakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan sebelumnya, permukiman warga RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur kebanjiran pagi ini, Jumat (19/2/2021).
Wilayah RW 04 yang semula disebut Anies bebas banjir itu kini justru kebanjiran lebih dari dua meter.
Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi mengatakan perlahan tapi pasti air mulai merendam permukiman pada Jumat (19/2/2021) sekira pukul 03.00 WIB.
“Ketinggian air sekarang sekitar dua meter,” kata Irwan, Jumat (19/2/2021).
Akibat tempat tinggalnya terendam banjir, warga mulai pindah ke tempat pengungsian yang telah disediakan dan tersebar di sejumlah titik.
“Sekarang warga sudah mengungsi. Lokasi pengungsian dibagi enam,” ujarnya.
Beberapa tempat pengungsian yang disediakan di antaranya berada di depan Kampus Akpindo, lalu kolong tol jembatan kuning, rumah satu pemuka agama di RT 08, dan Pos RW 04.
“Pembagian lokasi pengungsian untuk mencegah kerumunan warga saat pandemi,” ungkapnya.
Namun belum dapat dipastikan berapa jumlah warga yang mengungsi karena saat ini proses evakuasi warga masih berlangsung.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan wilayah RW 04 Kelurahan Cipinang sudah bebas banjir, pada Selasa (9/2/2021) lalu.
Bebas banjirnya wilayah RW 04 Cipinang Melayu diungkapkan Anies karena berfungsinya sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Cipayung yang dibangun Pemprov DKI Jakarta.
“Kawasan RW 04 Cipinang Melayu akhirnya warga bisa merasakan musim penghujan tanpa harus merasakan banjir,” ujar Anies.( WK / IM )
dulu di Bui sekarang di Rindu, dasar manusia Betawi
Ahok sekarang dah beda jauh, Ahok dulu dengan Vero, Ahok sekarang dgn Bedinde