Menteri Fadel Malu Indonesia Kini Impor Garam


“Tiba-tiba beberapa tahun terakhir kita mengimpor garam dari India dan Australia.”

Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, mengatakan produksi garam nasional masih kurang. Dia akan berusaha agar garam dapat diproduksi untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

“Karena kita negara kelautan nomor dua terpanjang di dunia, malu kalau kita mengimpor garam,” ujar Fadel usai menghadiri open houseLebaran di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jakarta Pusat, 31 Agustus 2011.

Dulu, kata Fadel, Indonesia adalah pengekspor garam sampai dengan tahun 2002. “Sekarang tiba-tiba beberapa tahun terakhir kita mengimpor garam dari India dan dari Australia,” tutur Fadel.

Oleh karena itu, Kementerian Perikanan dan Kelautan telah mempunyai program yang bernama Pugar yaitu Pemberdayaan Garam Rakyat. “Agar demikian kita berdayakan di delapan lokasi utama dan saya hitung produksinya cukup untuk nggak perlu impor,” ungkapnya.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan, kebutuhan garam nasional tahun ini sebanyak 3,4 juta ton, termasuk di antaranya 1,6 juta ton untuk garam konsumsi dan 1,8 juta ton garam industri.

Fadel yakin bahwa produksi garam dalam negeri hingga akhir 2011 dapat mencapai 1,4 juta ton. Sehingga impor garam konsumsi hanya akan mencapai 200 ribu ton saja. Sedangkan untuk garam industri sebagian besar memang masih akan impor.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *