Melongok Suasana Hati Personilnya pada HUT ke 50 God Bless
dilaporkan: Setiawan Liu
Jakarta, 30 Juni 2023/Indonesia Media – Perjalanan karir musik hard rock God Bless selama 50 tahun (1973 – 2023) bukan hanya sebatas penampilan berkesan saat di atas panggung konser dan rutinitas harian para personil, tapi ada emosi yang sulit dikemukakan, disampaikan dengan kata-kata. Hal ini diutarakan manajer sekaligus produsernya God Bless pada era tahun 1970 an, Hendra Lie yang kembali mempersiapkan persembahan untuk music Indonesia ‘God Bless Anthology 50th Anniversary’. Baginya, God Bless 50 tahun mempunyai roh atau nyawa dari perjalanan panjang music Indonesia terutama jenis hard rock. “(Personil God Bless) mengungkapkan perasaan hati yang luar biasa. Saya pribadi sulit mengemukakan dengan kata-kata. Selama 50 tahun, kami bisa tumbuh, (perjalanan) nggak gampang. Banyak suka dukanya,” Hendra Lie mengatakan kepada Redaksi.
Fragmen perjalanan 50 tahun God Bless yang sangat memorable yakni ketika tampil satu panggung dengan super group, Deep Purple (DP) pada Desember 1975. Fragmen ceritanya bukan sekedar kebanggaan bagi God Bless bisa tampil satu panggung dengan DP. Tetapi lebih dari itu, bahwa Hendra Lie sebagai manager sudah punya paket Sound System konser, plus lighting (pencahayaan) panggung terbaik. “Karena satu panggung, kami tidak mampu beli begitu banyak (peralatan sound system). Kami merakit sebagian, termasuk lighting. Biar masyarakat tahu, 50 tahun yang lalu, God Bless sudah punya sound system sendiri, lighting sendiri,” kata Hendra Lie.
Dulunya, ia sebagai manager God Bless. Tapi ia menjadi produsen eksekutif pada momentum pembuatan album Anthology 50th Anniversary. Baginya hal yang paling signifikan, yakni God Bless adalah keluarga besar, dan personilnya tetap kumpul bersama. Release album Anthology 50th year Anniversary dengan producer Tohpati dan Ian Antono dengan Czech symphony orchestra, mixed by Slingshot studio, mastered by 301 studio (Sydney Australia). “Dalam kurun waktu 50 tahun, sesuatu yang sakral. Karena saya sebagai pemilik Mata Elang Productions juga bukan berarti mau menyombongkan diri. Tapi perjalanan (karir music hard rock) dari pertama tampil bersama Deep Purple, kami sudah punya sound system, lighting,” kata Hendra Lie.
Deep Purple adalah kelompok hard rock Inggris yang dibentuk pada bulan Maret tahun 1968. Mereka dianggap sebagai pelopor heavy metal dan hard rock modern. Kendatipun saat tampil satu panggung, ia mengaku sempat akal-akalan merakit (instalasi) sound system. “Pada saat itu, yang ada pada pikiran, kami harus percaya diri tampil bersama super group,” kata Hendra Lie.
Sementara itu, Tohpati melihat God Bless Anthology 50th Years Anniversary, sebuah album yang merefleksikan perjalanan panjang karir God Bless yang masih terus berkarya hingga saat ini. Berisi 12 lagu terbaik yang diseleksi dari album pertama sampai terakhir yang direkam ulang dan dipadukan dengan aransemen orkestra yang megah oleh gitaris yang belakangan juga dikenal sebagai produser andal, Tohpati Ario Hutomo.
“Aransemennya melibatkan Czech Symphony Orchestra yang proses perekamannya dilakukan di Praha, Ceko. Dengan proses mixing oleh salah satu mixing engineer terbaik di Indonesia, Stephan Santoso, serta proses mastering yang dilakukan di Studio 301 Australia oleh Steve,” Tohpati mengatakan kepada Redaksi.
Smart yang juga telah menghasilkan banyak rilisan album dan lagu yang memenangkan penghargaan dan sukses di berbagai negara, berhasil menciptakan impresi baru dari lagu-lagu God Bless yang sudah populer selama puluhan tahun. Secara konsisten album ini menampilkan formasi Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (keyboard), dan Fajar Satritama (drum). “God Bless Anthology 50th Anniversary merupakan selebrasi penting dalam perjalanan God Bless sekaligus menyimbolkan dedikasi para personelnya kepada pengayaan sejarah musik Indonesia,” kata Tohpati. (sl/IM)