Fragmen Cerita Suka-Duka Perjalanan 50 Tahun God Bless
dilaporkan: Setiawan Liu
Jakarta, 30 Juni 2023/Indonesia Media – Ada berbagai cerita para personil group music hard rock God Bless pada acara peluncuran album bertajuk ‘Anthology 50th Anniversary’ di Bentara Budaya Jakarta, terutama suka dukanya. Selain bisa tampil satu panggung dengan super group band Deep Purple (pelopor heavy metal dan hard rock modern), ternyata ada masalah saat setting (pemasangan) sound system panggung. Konser yang digelar pada awal Desember 1975, permasalahan setting sound system berawal dari kesulitan keluar dari area bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Awak band Deep Purple (DP) naik Boeing 737 saat itu. “awak Deep Purple akhirnya setting sound system sore hari. Kami tidak kebagian setting. Setelah mereka selesai, kami baru bisa setting. Tapi penonton sudah dobrak masuk (melalui) gerbang Stadion Utama Senayan,” Executive Producer God Bless Anthology, Hendra Lie mengatakan kepada Redaksi.
Suka-duka tampil satu panggung dengan DP pada Desember 1975 juga diwarnai dengan berbagai fragmen cerita hampir batalnya penampilan God Bless pada hari ke-2. Hendra Lie sebagai manager sudah punya paket Sound System konser, plus lighting (pencahayaan) panggung terbaik. Kendatipun ia tidak mampu beli dan menyediakan peralatan sound system yang sangat lengkap, tapi berhasil merakit sebagian, termasuk lighting. Di Jakarta, DP memang dijadwalkan tampil selama 2 hari (tgl 4 – 5 Desember 1975). Begitu pula God Bless ikut tampil selama 2 hari. Semua pihak termasuk promotornya, alm. Denny Sabri sempat marah. “Kami dalam keadaan stress, kendatipun satu panggung dengan super group. Bagaimana tidak, penonton sudah dobrak (gerbang Stadion Utama Senayan), kami disuruh pasang sound system. Saya bertindak cepat dan ambil keputusan untuk tidak main. Tapi personil yang lain tetap main,” kata Hendra Lie.
alm. Bens Leo (seorang pencari bakat dan produser music) pada saat itu juga memaksa God Bless harus tetap tampil di atas panggung. Semua personil, Ahmad Albar dan kawan-kawan tetap tampil, kecuali Hendra Lie. “Hikmahnya, saya pribadi melihat saat itu, memang dia (DP) super group. Tapi ada yang mau agar kita tidak tampil utuh. Hal tersebut terpikirkan oleh saya sampai berani ambil keputusan untuk batal tampil pada hari kedua,” kata Hendra Lie. (sl/IM)