Jakarta – Pagi tadi KPU Jakarta Timur mensosialiasikan tata cara Pemilu 9 April 2014. Meski begitu masyarakat masih bingung memilih calon mereka nanti.
“Sejauh ini responsif mereka antusias bahkan dengan sosialiasi ini,” ujar Ketua KPU Jakarta Timur, Nurdin di Stasiun Jatinegara, Senin (10/3/2014).
Nurdin mengatakan secara langsung pihaknya tidak melakukan pendataan. Meski begitu dari sekian ribu brosur surat suara dan stiker dibagikan hampir setengahnya telah habis.
“Dari 5000 yang kita bagikan kurang lebih sudah terbagi 3000 brosur, hampir 50%,” tuturnya.
Menurutnya kebanyakan dari calon penumpang akan ikuti pemilihan nanti. Namun mereka masih kebingungan dalam teknis pemilihan.
“Beberapa diantara mereka ada yang bingung sistem pencoblosan, tapi kebanyakan mereka masih bingung akan memilih siapa. Makanya kita juga membagikan nama-nama calon legislatifnya,” imbuhnya.
Seperti halnya Novi salah satu pengguna jasa kereta. Ia mengaku akan mengunakan hak suaranya dalam pemilihan.
“Cuma permasalahannya saya nggak tahu harus memilih siapa, kalau dilihat dari tahun ke tahun orang-orang yang terpilih tidak bener,” tuturnya.
Novi mengaku kebingungan dalam penggunaan hak suaranya. Pasalnya selama ini ia tidak memilik rekam jejak setiap caleg.
“Kita milih, tapi nggak tahu latar belakangnya bagaimana, sedangkan kalau memilih orang-orang yang udah terpilih kebanyakan tersangkut masalah,” ungkapnya.
Memang susah juga kalau kita tidak kenal baik seorang calegpun. Strategi pertama kita harus tahu dulu mau pilih partai apa, baru kita pilih calon yang tersedia dari daftar nama. Akan lebih baik kalau kita tahu visi dan misi caleg tersebut apabila terpilih.
hei elo pemilih tau gak 90% caleg yg maju itu muka lama,mrk itu garong,bajingan,tukang peras dan calo proyek banggar . bgmn elo bs sejahtera klo duit elo digarongin ma bajingan2 spt itu..
Masyarakat yg jujur bukan bingung milih caleg tapi takut dosa bila salah pilih caleg, anggota dewan saat ini ingkar janji dld
semua Caleg di Indonesia cuma mau tunggu waktu kapan dia diangkat dan dapat kesempatan Korupsi, itu saja Tujuan mereka Caleg itu, tidak ada lainnya untuk kebaikan Bangsa dan Negara, malah semakin memburuk menuju Keambrukan Negara NKRI
Mudah2an besok terpilih caleg yang benar2 bekerja untuk rakyat.
Tidak Ada Caleg yang benar2 bekerja Untuk Rakyat, sampai Indonesia Hancur Lebur Ber=keping-keping juga gak bakalan ada Caleg yang Bekerja benar untuk Indonesia, yang ada Giliran Korupsi