Kontribusi Arang Batok Kelapa Indonesia Sejalan dengan Aturan Anti Deforestasi EU


Kontribusi Arang Batok Kelapa Indonesia Sejalan dengan Aturan Anti Deforestasi EU

dilaporkan: Setiawan Liu

Manado, 15 Oktober 2023/Indonesia Media – Ketika minyak sawit Indonesia dijegal Uni Eropa (EU) terkait dengan aturan anti deforestasi, produsen briket arang batok kelapa Indonesia sebaliknya, yakni jaminan tidak dari hasil penggundulan hutan. Selain, penggunaan briket arang kelapa juga seiring sejalan dengan penanganan dampak dari perubahan iklim. “kita justru memperlihatkan bahwa briket sebagai komoditas produk turunan kelapa, kontribusinya paling banyak (bermanfaat) untuk lingkungan. emisinya menggantikan penggunaan briket arang kayu dunia. Usaha kami sesuai dengan kampanye, save the world by coconut charcoal,” kata produsen briket arang kelapa, Asep Mulyana.

Selain, tren dunia sekarang ini, yakni prospek bisnis baru berupa carbon trading. Indonesia baru mempunyai landasan hukum carbon trading, yakni Peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Nomor 14/2023 (tentang perdagangan karbon melalui bursa karbon/POJK Bursa Karbon). keberadaan Bursa Karbon Indonesia ini, merupakan bentuk kontribusi nyata Indonesia terdapat upaya menangani dampak dari perubahan iklim. Sehingga pada pertemuan ICC (International Coconut Community) di Manado (12 – 14 Oktober), ia juga menyinggung prospek bisnis masa depan, yakni carbon trading. Sumber dari carbon trading, salah satunya dari arang tempurung kelapa yang melimpah dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi, Maluku, Sumatera dan lain sebagainya. Di negara-negara maju, potensi Carbon ini menjadi sebuah bisnis yang sangat menarik dan khususnya untuk Indonesia. “Presiden Jokowi (Presiden RI Joko Widodo) membuka perdagangan perdana bursa karbon Indonesia (di Bursa Efek Indonesia/BEI) akhir September yang lalu. Indonesia akan punya carbon exchange, seperti Indonesia stock exchange (IDX) yang sudah lebih dulu beroperasi. Prospek bisnis masa depan, carbon trading dari arang tempurung kelapa sudah jelas di depan mata,” kata Asep Mulyana, salah satu pembicara pada pertemuan ICC.

Andaikan semua orang semakin sadar terhadap lingkungan, semua orang akan semakin sadar dengan kerugian penggunaan briket arang kayu. Sama seperti menebang pohon, terjadi deforestasi (penggundulan, penebangan hutan). Kalau masyarakat masih sangat tergantung briket arang kayu, semakin banyak pohon diteban. Hutan semakin gundul. “Kalau sudah tidak ada hutan, siapa lagi yang menyerap karbon di atmosfer. Hutan jelas menyerap pohon, untuk menghasilkan oksigen. Hitung-hitungannya para ahli, (bahwa) setiap 98 ton briket arang setara dengan satu hektar hutan. Berarti 98 ton briket arang kayu potensial merusak satu hektar hutan,” kata CEO PT Tom Cococha, eksportir briket arang kelapa ke Eropah. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Kontribusi Arang Batok Kelapa Indonesia Sejalan dengan Aturan Anti Deforestasi EU

  1. pengamat
    October 18, 2023 at 11:30 am

    kalau cuma sekedar arang batok kelapa, lebih baik dijual karungan ke pedagang kuliner kaki lima, cocok untuk bakar ikan dan sate. Ngga usah jauh2 ekspor. Harus diolah dulu arang batoknya mungkin dibikin sesuatu yang punya nilai jual tinggi seperti karya seni sehingga menghasilkan nilai tambah berkali kali lipat dari sekedar ekspor arang batok kelapa. Coba dipikirkan lagi mungkin bisa bekerja sama dengan pihak universitas apa fungsi arang batok kelapa selain untuk bakar ikan / sate.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *