Konsisten pada industri, management musik Indonesia, Hendra Lie bertahan selama 5 dekade
dilaporkan: Setiawan Liu
Saat Hendra Lie memulai bermain music, secara simultan membangun bisnis music juga. Ia memegang management God Bless mulai akhir tahun 1974. Saat itu formasi God Bless Achmad ‘Iyek’ Albar (lead vocal), Donny Fattah (bas), Jockie Suryoprayogo (keyboards), Teddy Sujaya (drums) dan gitaris baru asal Malang, Ian Antono. “Cikal bakal (karir dan bisnis music), saya menguatkan God Bless. Sama seperti yang saya kerjakan untuk Kembar Group. Saya mengorbitkan, mereka menjadi terkenal pada 1970-an,” kata Hendra Lie.
Sosok yang berlatar belakang musisi dan punya naluri bisnis, managerial skill dan punya cukup dana buat membangun band yang potensial melesat ke jajaran group rock di Indonesia. Isteri Ian Antono (gitaris, merangkap manager God Bless) Titik Silaen juga melihat sosok Hendra Lie tetap kompak sama personil God Bless. Kilas balik tahun 1970-an, Hendra Lie turun langsung persiapan kegiatan God Bless, termasuk konser. Ia ikut beli kain di pasar Baru menjahit di tukang jahit langganan di Blok M. “Dia boss pertama God Bless. Nggak heran, saya sudah kenal Bang Hendra Lie sejak 50 thn yang lalu, sejak masuk ke God Bless. Dia juga boss untuk berbagai hal memopulerkan Kembar Group. Saya sudah mendampingi Mas Ian waktu kenal dia, sekitar 1973-1974,” Titik Silaen mengatakan kepada Redaksi.
Saking kompaknya, mereka sering foto bareng seperti God Bless berformasi 6 musisi. Tahun 1975, God Bless mendampingi konser Suzi Quatro di Balai Sidang, September 1975 dan awal Desember 1975. God Bless mendampingi supergroup Deep Purple main di Stadion Utama Senayan Jakarta. Kesibukannya yang luar biasa, menyiapkan tata suara, lighting, ikut menyusun repertoar buat mendampingi rocker Suzi Quatro dan supergroup Inggris Deep Purple.
Selain God Bless, Kembar Group, ia juga pernah mengorbitkan Farid Bani Adam (album ketiga dari penyanyi Farid Hardja yang dirilis pada tahun 1978), Freddie ‘Cockpit’ Tamaela yang terkenal pada tahun 1980-an. Cockpit memproklamirkan diri sebagai impersonator Genesis, Freddie ‘dibaptis’ sebagai saudara kembar Phil Collins atau Peter Gabriel. “Semuanya berkat ‘tangan dingin’ Hendra Lie, karena usahanya mulai dari hal-hal yang kecil sampai yang besar dilakoni. Gojin (panggilan akrab Hendra Lie) pernah sigap memindah jadual latihan God Bless dari biasa di rumahnya pindah ke Puncak, Bogor. Tindakannya sigap untuk meningkatkan performa God Bless pada saat itu. Buktinya, sekarang dia sedang mempersiapkan MEIS di PIK (Pantai Indah Kapuk) 2. Kalau sudah dibangun, MEIS sebagai stadion music terbesar di Asia Tenggara,” kata Titik Silaen. (sl/IM)