Musik Bia Masuk Buku Guinness World Records


Setelah berlangsung upacara adat pada 7 Juli 2010 di Watu Pinawetengan Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara sejumlah peniup alat musik bia dengan mulus memainkan beberapa buah lagu daerah dan lagu rakyat Minahasa antara lain lagu waltz populer Luri Wi Sako di hadapan Ketua Umum Institut Seni Budaya Sulawesi Utara Dr. Benny J. Mamoto, SH, MSI disaksikan oleh Resords Manager dari Guinness World Records Mr. Aleksandr Vypirailenko yang datang dari London, pengamat dari Museum Rekor Indonesia (MURI), sejumlah pejabat pemerintah, undangan dan masyarakat setempat.

Orkes musik bia yang terdiri dari 339 peniup alat musik bia ini merupakan kelompok pemusik bia terbesar di dunia dan layak dicatat dalam buku Guinness World Records maupun rekor MURI. Biasanya orkes musik bia hanya terdiri dari sekitar 20 sampai 30 pemain. Dengan prakarsa Dr.Benny Mamoto yang sebelumnya telah menciptakan sejumlah rekor dunia GWR di bidang seni budaya Sulawesi Utara, sea shell music ensemble terbesar di dunia ini pada 7 Juli 2010 tersebut telah tercatat sebagai salah satu rekor GWR lainnya di bidang seni budaya Sulawesi Utara.
Musik bia merupakan salah-satu musik tradisional masyarakat Sulawesi Utara yang saat ini sudah mulai terlupakan. Para pemain kelompok GWR ini umumnya berasal dari desa Batu Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Utara dan terdiri dari peniup remaja dan dewasa. Pemain termuda berussia 6 tahun dan pemain tertua berusia 80 tahun.

Pada hari yang sama telah pula digelar acara Festival Pinawetengan di kecamatan Tompaso dimana telah diserahkan satu lagi sertifikat GWR untuk alat musik terompet terbesar di dunia, dan rekor MURI untuk makanan khas Sulut Nasi Jaha terpanjang di Indonesia (8 km) dan kain tenun terpanjang (101 meter).

Acara istimewa ini juga telah dihadiri oleh Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Jakarta Benny Tengker dan Ketua Umum Kawanua USA Emile Mailangkay dan istri atas undangan Dr. Benny Mamoto.

Gubernur Sulut, Drs SH Sarundajang dalam sambutan tertulisnya mengatakan, masyarakat Sulut patut berbangga musik tradisional masuk catatan buku Guinness World Record. “Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pak Benny Mamoto yang telah mensponsori kegiatan seni ini,” katanya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *