Konsep Lanjutan FIM dengan Peran UKM Indonesia
dilaporkan: Setiawan Liu
Jakarta, 23 November 2022/Indonesia Media – Duta Besar Indonesia untuk Rusia (2016 – 2019), Wahid Supriyadi melihat kemungkinan lanjutan Festival Indonesia Moscow (FIM) dengan konsep baru serta mengedepankan peran UKM (usaha kecil menengah) termasuk kuliner, rempah-rempah, fashion. “Kalau sudah ada perkiraan anggaran, sponsor, berbagai kelompok UKM seperti Billiton Spice, MANNA Group bisa sinergi dengan (kelanjutan) FIM,” Wahid Supriyadi mengatakan kepada Redaksi.
FIM menjadi penanda hubungan erat Indonesia dan Rusia dimana banyak sekali masyarakat Rusia yang mencintai budaya Indonesia datang ke Festival itu. Festival juga dirangkai dengan kegiatan termasuk Bisnis Forum Indonesia-Rusia di Moskow selama satu hari saja. Tapi peserta mendapat tempat untuk business matching selama tiga hari. Festival Indonesia ini memberikan hasil nyata yang merupakan ajang promosi perdagangan, investasi, pariwisata dan seni budaya terpadu Indonesia di Rusia. “Saya masih tunggu konsepnya mereka (Billiton, MANNA), lalu saya ajukan kepada Dubes yang sekarang, HE Jose Antonio Morato Tavares. FIM kan sudah punya nama. Kalau kepanitiaan masih baru, (penyelenggaraan) kan susah karena mulai lagi dari nol. FIM biasanya musim panas dimana orang-orang dan keluarga Rusia keluar,” kata Wahid Supriyadi.
Konsep barunya tentunya dibarengi dengan kegiatan business matching, business investment forum. Rusia menjadi pasar baru atau non-tradisional Indonesia. Dulunya, Rusia tertutup selama kurang lebih 70 tahun. Karena sekarang sudah terbuka, masyarakatnya mau sesuatu yang baru. Ternyata produk Indonesia disukai. Untuk produk makanan, ternyata ludes terjual dalam kurun waktu 2 jam. Kalau produk fashion, komoditas, termasuk rempah-rempah sangat berpeluang. Kalau forum bisnis yang diselenggarakan di berbagai KBRI (kedutaan besar Republik Indonesia) di luar negeri, jumlah pengunjung sering hanya setengahnya saja dari jumlah undangan. Kalau FIM, (jumlah pengunjung) selalu melebihi undangan. Indikasi lain, KBRI di Moskow menerima Cultural Breakthrough of the Year pada Desember 2019. Penghargaan ini dari The Russian-Asian Union of Industrialists and Entrepreneurs (RAUIE). “Ini kan asosiasi bisnis, saya diberi cultural breakthrough setelah mereka (masyarakat Rusia) melihat budaya kita. Dari situ, mereka semakin mulai melihat Indonesia termasuk prospek bisnis. Saya berupaya menghubungkan bisnis kedua negara termasuk kedatangan mereka ke TEI (Trade Expo Indonesia) 2022. Ini sudah jadi, kalau ada festival (lanjutan), lebih mudah,” kata Wahid Supriyadi. (sl/IM)