Kemping ke Alaska # 12


Di hari ke 12 ini, beristirahatlah kami 6 sintingers, 2 manula, 2 manuda MANusia Usia muDA dan 2 manudi(ni). Rata-rata setiap hari kami menyetir 500 km, Jakarta – Semarang dan dengan total 5500-an km saat ini, kalau kami mulai nyetir dari Sabang, kami sudah akan sampai di Merauke,

Cape deh gue masak mulu rek 🙂

kalau dari Los Angeles sudah sampai di New York City, pantai Pasifik ke pantai Atlantik sebab jarak bermobil kedua kota itu cuma 4500-an km. Jadi patut dan pantaslah hari ini kami cuma menyetir a la kadarnya, 40-an km pp untuk pergi mandi di sumber air panas Chena. Terkadang kami suka bergurau bahwa sayang tidak ada satu orang pren kami di GTA yang tukang pijit, anak ex Indo juga, ikut trip kemping. Ongkos mijit doski $ 50/jam. Bayangin berapa keuntungan beliauw bila ikut, 24 x 50 x 6 dapat revenue $ 7200 sahaja :-). Pak supir dan keneknya mungkin perlu dipijit lebih dari sejam, baru otot-otot kami lempeng lagi :-).

Satu kebegoan Bang Jeha, yang kaga cukup belajarnya terjadi di pagi hari di Chena Hotsprings. Kupikir kami cuma mau mandi air panas belerang seperti di Liard River Hotsprings di BC kemarin ini. Jadi saya cuma pakai sandal jepit seperti kalau sedang canoeing di musim panas. Suhu memang sudah dingin, bangsanya 10C tapi kalau cuma untuk jalan kaki dari mobil beberapa ratus meter sih oke oke saja. Kaga tahunya di Chena River Hotsprings ini, jualan atau atraksinya macam-macam. Ada tour ke ice museum, kecapannya terbesar sedunia, $ 15 sekali masuk. Ada guided horse ride,

Tiga Jepun-ren melayani wong Pekalongan en prens

sejam $ 80, ada dog cart ride $ 60 untuk 2 mile, penyewaan sepeda, canoe dan paket tour 3 hari memburu bison, $ 10 ribu sahaja. Yang paling luar biasa rek, yang punya wong Jepun jelas tampak dari ketiga orang Jepang di kios jualan, plus segala tulisan ada dalam bahasa Nippon. Opo ora hesbats :-). Disini turis bule jadi minoritas sebab sambil hamba nungguin kelima sintingers ke ice museum, yang datang adalah penghuni resort wong Jepun dan dapat pelayanan dalam bahasa ibu mereka. Begitulah turis Jepang menikmati hidup mereka, trip ke resort di Alaska.

Kabin kepunyaan Tante Sarah Palin alias Alaska State Park ini memang oke banget. Harganya murmer untuk ukuran Amrik, $ 50 semalamnya dan buat Melayu bisa masuk 100 orang prens, ihik ihik :-). Ente kaga usah mungkir atau malu-malu dah, sudah bukan rahasia Melayu nginap di motel 1 kamar, muat si ibu si bapak, anak mereka setengah lusin, mertua 4 orang :-). Gimana yang punya motel kaga mau rugi. Belum kalau ongkos nginap sudah termasuk free breakfast buat dua orang, bergiliranlah anak menantu mertua makan seolah-olah cuma dua orang penghuni kamar disitu. Itu semua masih belum apa-apa, kalau handuknya bagus dan ada logo sang motel hotel, alamat akan dibawa buat suvenir oleh-oleh kenang-kenangan pernah nginap di Chena Hotsprings Hotel, Alaska, USA, wekekekek. 🙂

Private swimming pool, tak ada orang lain yang berenang

Mosquito repellent: checked, food, water, snacks: checked, good pair of binoculars: checked, medicines: checked, camera & batteries, plug-ins, extra flash card: checked. Itulah sebagian dari barang yang perlu dibawa yang diinformasikan di buku tipis Denali National Park yang disediakan di visitor information center negara bagian Alaska dan kami siapkan semuanya hari ini sebab besok kami akan masuk ke interior cagar alam tersebut. Sudah bukan nangis bombay lagi tapi barangkali nangis afghan kalau ada barang penting ketinggalan sebab kami akan naik bis sejauh 85 miles selama 6 jam. Baidewe, Amrik ini negara paling bandel yah belon mau juga ganti sistim non-metrik mereka sehingga membuat kita turis dari negara lebih modern, menjadi cape deh mesti kaliin 1.6 buat mile, 3.8 buat

Kolam hotsprings nan sepi, cuma beberapa bule dan kami

gallon ke liter, dst dsb. Seriusan, soal ukuran gallon liter itu pernah hampir jadi bencana malapetaka ketika satu pesawat Air Canada pilotnya eror dan isiin jet fuelnya sebanyak angka gallon di dalam liter dengan akibat tekor berat dan habis bahan bakarnya ketika sedang di udara. Masih untung bagi semua penumpang, ada airport yang bisa didarati ketika bensin sang montor mabur entek di awang-awang.

Cagar alam Denali yang dibentuk tahun 1917 adalah yang terluas di USA, yakni 6 juta acres. Itung sendiri mek berapa km perseginya dan kalau susah, tenang-tenanglah tinggal di negeri bersistim metrik seperti Kanada, Indo, Australia. Kalau saya jadi orang Rusia

Kinclong segar sehabis mandi di kolam air belerang

dan pergi ke Alaska, saya akan nyumpahin si Tsar Alexander yang guoblok banget mau menjual daerah itu ke pemerintah Amrik, hanya untuk 7.2 juta dollar. Istilah Betawinya, makan tai banget Rusia jual Alaska ke Amerika. Bukan saja pemandangan alamnya aduhai, juga kekayaan negara bagian ini, lihat saja dari dandanan kementerengan si Sarah Palin :-). Kota kecil seperti Fairbanks yang nomor dua besarnya (nomor satu Anchorage) sudah memperlihatkan kemakmurannya, tampak nyata dari mutu barang-barang jualan mereka di toko kemping yang kami datangi kemarin. Di seluruh Alberta, North West Territories dan Yukon, tidak dijual barang kemping bermutu merek CampinGaz, tapi di Fairbanks dengan penduduk 31 ribuan doang, tersedia. 🙂

Sampai dongengan berikutnya dari Denali National Park, Alaska. … (bersambung) …

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *