Dirantai Kemiskinan


Beijing-  Foto yang beredar keseluruh dunia melalui internet itu sangat memilukan hati orang yang melihatnya, Jingdan, seorang bocah lelaki berusia dua tahun dirantai kesebuah tiang selagi kedua orang tuanya yang miskin pergi mencari nafkah sebagai penarik becak. Foto tersebut menarik perhatian seorang pengelola tempat penitipan anak yang kemudian menawarkan orang tua Jingdan untuk menitipkan anaknya secara gratis selama tiga tahun.

Jingdan ketika digendong oleh papa Hao

‘Biaya penitipan Jingdan sebesar kurang lebih 40,000 yuan akan saya tanggung’, kata Mr. Pi, pimpinan Aibei Kindergarten. Mr.Pi menawarkan bantuannya setelah melihat foto Jingdan dirantai dan digembok pada sebuah tiang lampu disudut kota Beijing beberapa hari sebelumnya. Chuanliu sang ayah menjelaskan bahwa dia merantai putranya bukan karena kekejaman tetapi kekhawatiran.

Jinghong, putrinya yang berusia empat tahun hilang sejak 22 Januari lalu. Chuanliu membiarkan putrinya bermain bersama anak-anak sebayanya selagi dia bekerja. Istri Chuanliu tidak bisa menjaga putrinya saat itu karena sedang sakit. Mereka yakin Jinghong telah menjadi korban penculikan. Pasangan ini sangat miskin hingga tidak pernah memotret Jinghong, demikian petugas kepolisian hanya mengandalkan ciri-ciri Jinghong yang diberikan oleh orang tuanya. Dan ketidak-mampuan ekonomi juga akhirnya mengharuskan mereka merantai adik Jinghong, Jingdan.

Sebagai penarik becak, penghasilan Chuanliu hanya cukup untuk bayar pondokan, makan dan

Kemiskinan Merantai Jingdan

biaya kesehatan yang sangat tinggi. Masalah lainnya yang mereka hadapi adalah jalur birokrasi, anak-anak dari pekerja migran seperti Chuanliu menghadapi kesulitan untuk dapat dititipkan ditempat penitipan anak karena tidak dapat memenuhi persyaratan administratif yang diminta.Kendala utama yang dihadapi Jingdan adalah, papanya tidak memiliki Beijing ‘Hukou’, dokumen kependudukan yang membuktikan bahwa Jingdan dan kedua orang tuanya adalah penduduk Beijing. Demikian mereka tidak berhak mendapatkan perawatan kesehatan gratis, pendidikan dan layanan sosial lainnya karena bukan penduduk Beijing. Tidak dapat mengharapkan hal-hal diatas, setelah putrinya hilang diculik, Chuanliu tidak ingin hal yang sama menimpa putranya maka Jingdan dibawanya dan dirantai pada sebuah tiang disudut kota selama Chuanliu menarik becak.

‘Saya berbelas kasihan pada Jingdan dan keluarganya, saya tidak pernah menganggap apa yang saya lakukan adalah tanggung jawab sosial’, ujar Mr. Pi.  Chuanliu dengan senang hati menerima tawaran Mr.Pi and berharap tidak akan merantai Jingdan lagi.

Jingdan yang tidak dirantai lagi

Foto yang beredar juga telah membuat malu pemda Beijing. Aparat pemerintahan setempat berjanji akan melunakkan peraturan untuk Jingdan guna terciptanya ‘keharmonisan masyarakat’, demikian harmoko yang dijanjikan.

Perbedaan antara kaya dan miskin sangat mencolok di China. Kasus penculikan anak-anak orang kaya kerap terjadi, sebagian anak-anak yang diculik dijual sebagai budak.  Kasus 500 anak-anak dan dewasa penderita keterbelakangan mental yang dijual dan diperbudak disebuah pabrik batu bata ditahun 2007 tidak menyurutkan perdagangan manusia dinegeri ini.

Mudah-mudahan keberuntungan menghampiri keluarga Chuanliu. Saat ini mereka berharap akan dapat menemukan Jinghong, putri mereka yang hilang (DM).

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *