Tapi, Polisi mengaku belum mengantongi bukti.
Jelang pemilihan umum 9 April mendatang, para calon legislatif (caleg) berlomba-lomba mencari dukungan rakyat. Bahkan untuk memperoleh dukungan suara, sejumlah caleg tak segan menghalalkan berbagai cara, termasuk politik uang.
Kapolri Jenderal Sutarman mengaku mulai mencium aroma politik uang menjelang pemilu. “Saya sudah turun ke kampung-kampung, saya dengar ada calon (caleg) membagi-bagikan uang,” kata Sutarman di kantornya, Mabes Polri Jakarta, Selasa 18 Maret 2014.
Meski isu politik uang para caleg untuk mendapatkan dukungan suara dari masyarakat telah menjadi pembicaraan di kampung-kampung, kepolisian belum menemukan bukti. “Memang harus dibuktikan karena yang memberikan dan diberikan sama-sama salah,” katanya.
Kasus politik uang semacam ini bisa diverifikasi Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang terdiri dari Polisi, Kejaksaan dan Bawaslu. Jika memang bukti tersebut kuat mengarah ke tindak pidana, Gakkumdu kemudian melapor ke Kepolisian.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tak terpengaruh dengan politik uang,” katanya.
buktinya sudah tertangkap kamera tvone saat salah seorang caleg partai hanura bagi2 uang di sidoarjo.
bukti nyata bahwa Korupsi semakin merajalela di Indonesia meski KPK kerja keras tidak mudah memberantasnya karena perkembangan Korupsi lebih Luas dan Cepat dari Pemberantasannya, harap di ingat kata Prabowo masyarakat Terima Uang sah sah saja tapi waktu milih menurut selera hati masing-masing orang karena uang yang dibagikan itu Uang Korupsi…..ha ha ha berarti dibenarkan adanya Korupsi itu menyeluruh merata di Indonesia