Jika Warga Kampung Pulo Keluar, DKI Akan Ambil Kembali Unit Rusun


 

 

 

 

 

 

 

 

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan,  apabila ada warga Kampung Pulo yang keluar rusun, maka pihaknya akan mengambil kembali unit rusun tersebut.

Pasalnya, dengan sistem yang baru Basuki memastikan bahwa mereka yang berniat menjual rusun atau menyewakannya tidak akan bisa melakukannya karena identitas kepemilikan yang terintegrasi dengan bank.

“Khusus Kampung Pulo, anggotanya semua pakai ATM Bank DKI sesuai alamat unit. Jadi kami tidak mau terulang kasus yang dulu, orang ambil, dia jual sewakan. Kalau sampai dia jual dan sewakan pun, yang belinya bodoh. Kami langsung usir,” tegasnya di Balai Kota, Senin (24/8).

Ia mencontohkan, apabila yang membeli tidak ber-KTP DKI atau KTP DKI tapi bukan orang Kampung Pulo, maka pihaknya akan langsung mengusir warga tersebut. Hal itu dikarenakan saat ini identitas penghuni rusun sudah berupa kartu ATM bank untuk mencegah jual beli. Usir-mengusir warga yang mencoba menjual rusun ini sudah terjadi di rusun Muara Baru dan Marunda, Jakarta Utara.

Dari segi ekonomi warga Kampung Pulo, Basuki mengatakan tidak ada banyak perubahan. Sebab lokasi rusun tidak jauh dari pemukimannya semula sehingga mereka pun tidak menjauh dari mata pencahariannya yang juga berada di sekitar itu.

“Kita juga sudah tawarkan mereka mau bawa alat berat boleh, mau jadi sopir truk boleh. Yang jadi masalah yang nyewa-nyewain lapak, yang perluas sungai. Kalau kamu nyatakan nggak ada kerjaan, lebih baik masuk panti. Sudah nanggung,” pungkasnya. ( SP / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *