Investor Tetap Memilih Jawa


Pulau Jawa masih tetap menjadi pilihan investor dalam menanamkan modalnya. Tahun 2010, investasi di Pulau Jawa Rp 140 triliun, sedangkan investasi ke luar Jawa Rp 68,5 triliun. Tahun 2009, investasi di Pulau Jawa Rp 110,1 triliun, sedangkan di luar Pulau Jawa Rp 25 triliun.

Realisasi investasi 2010 mencapai Rp 208,5 triliun atau naik 54,2 persen dibandingkan 2009 yang sebesar Rp 135,2 triliun. Adapun target investasi tahun 2010 sebesar Rp 160,1 triliun.

Sementara tahun ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi Rp 240 triliun atau meningkat 15 persen dari realisasi 2010.

Hal itu diungkapkan Kepala BKPM Gita Wirjawan dalam jumpa pers di Kantor BKPM Jakarta, Minggu (23/1/2011). ”Pencapaian realisasi investasi ini merupakan akumulasi dari investasi yang dilakukan penanaman modal dalam negeri ataupun penanaman modal asing yang masih dalam tahap pembangunan ataupun tambahan investasi,” ujar Gita.

Gita mengatakan, realisasi penanaman modal 2010, baik dilakukan oleh PMDN maupun PMA secara triwulan, memiliki kecenderungan naik. Hanya triwulan keempat yang investasi PMA tercatat mengalami sedikit penurunan. Namun, secara total PMA masih mendominasi investasi di Indonesia.

Realisasi investasi

Adapun realisasi investasi PMDN 2010 pada triwulan pertama Rp 6,7 triliun, triwulan kedua Rp 15,2 triliun, triwulan ketiga Rp 16,6 triliun, dan triwulan keempat Rp 22,0 triliun.

Sementara PMA pada triwulan pertama Rp 35,4 triliun, triwulan kedua Rp 35,6 triliun, triwulan ketiga Rp 40,1 triliun, dan triwulan keempat mencapai 36,9 triliun, dengan total PMA mencapai Rp 148 triliun. ”Investasi PMA di luar Pulau Jawa naik dari tahun 2009 sebesar 18,5 persen, kini tahun 2010 bisa mencapai 32,9 persen. Kami berkomitmen pada 2011 untuk terus mendorong investasi ke luar Jawa, paling tidak porsi di luar Pulau Jawa bisa mencapai 40 persen,” kata Gita.

Potret fiskal dan moneter Indonesia sudah semakin membaik sehingga investor tidak bergantung pada tekanan inflasi tahun 2011. Soal kebijakan pembebasan pajak (tax holiday), BKPM akan memilah-milah tingkat kebutuhan investor.

”Kami akan melihat, apakah investor tersebut betul-betul membutuhkan. Artinya, kalau tidak diberikan tax holiday, investor ini akan beralih ke negara lain, seperti ke Vietnam atau investor itu masih sekadar menyatakan minat berinvestasi di Indonesia,” ujar Gita.

Sementara soal Kebijakan Bea Masuk, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, ”Kami memiliki aturan khusus. Bea masuk barang modal maupun bahan baku dalam kerangka investasi tetap nol persen. Tidak ada kaitannya dengan aturan umum kenaikan bea masuk yang ditetapkan pemerintah saat ini.”

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *