Cruise Asia Kedua Special Edition # 32


Cruise Asia Kedua Special Edition # 32

Kamis malam, 27 Pebruari 2020, Tokyo Kamata Medical Center

Diomelin deh gue ama si bini yang galak, “Kamu sih sok-sok-an jadi
Ontoseno,” geto kata/tulis dia kemarin pas sahaya sedang mau diangkut,
engga bukan pakai ambulans cuma bis mini yang dimodifikasi, cuma ada
3 kursi dan sisanya ruangan buat koper sebab mereka maklum, habis
cruise bawaan sejibunan. Mana ada man-teminku di GTA pernah masuk
rumkit skala internasional selain di rumkit Indo? Dari Scarboro Grace
ke Scarborough General dan North York Gen serta Centennary Hospital,
sekarang saya bisa syer pengalaman di rumah sakit Jepang. MoTe, ente
sih bilang aku mirip Ontoseno, ganti MoTe, Kumbakarna aja, apalagi
perutku semakin buncit ngehabek makanan si Cecile supaya dia kurangan
makannya saat kami masih di ‘fine dining’ restoran kapal :-). Jangan
omelin Cecile, itu contoh perilaku untuk terjadi lagi keseimbangan di
otak manusia sehabis terjadi disonansi. Ternyata suaminya benar setia-
kawan kepadanya, isteri diopname suami ikutan masuk rumkit, wekwekwek.

Boys and girls, tenang. Saya tetap tak akan perlu ‘shrink’ konsultasi
ke psikolog psikiater. Karena skul psiko, tahukah kalian terapi psiko
yang paling mujarab yang mengalahkan semua-semua dari mulai Cognitive
Behaviour Therapy sampai ke Hypno-therapy hingga ke NLP dan cem-macem
obat psikotropika? Yup, love and compassion! Si Wishnu aku tanya,
berhadiah, ga lulus dia. Kenapa jaman sekarang pemenang pertandingan
adu kekuatan gila-gilaan,balapan anjing Iditarod di Alaska pemenangnya
cewek? Karena itu, ‘love and compassion’ yang dirasakan oleh para
anjing pelari tersebut membuat mereka memberikan yang lebih kepada si
eneng master dibandingkan entong juragan. “I love you babies darling,”
demikian seru Susan Butcher, 4 kali pemenang Iditarod Dog Race, setiap
ia memberi makan pasukan asunya maupun merawat yang terluka kakinya.

Banyak warga milis anggota WA yang kuikuti sudah di level paranoid
karena Covid-19 ini. Ada yang mulai nyetok keperluan hidup sebulanan,
ada yang cuci tangan beberapa kali sejam, ada yang di dalam rumahnya
pun pakai masker, just in case. 🙂 Apa kubilang, ‘celebrate life’,
pergilah melanglang dunia atau melakukan hobimu sekencang-kencangnya
sebanyak-banyaknya sehingga bila sampai kau, toktoktok sudah tak bisa
lagi melakukannya, karena satu dan lain hal, kau tak akan pernah
menyesal. Di japri ke yang paranoid, memang si saya bukan saja
sintinger blas kebanyakan minum air Kali Ciliwung keseterom tegangan
2000V, kutulis “Is there one iota of usefulness of you becoming
paranoid?” Ngapain kuatir untuk hal yang belum terjadi? Tapi memang
setiap orang dilahirkan dibesarkan berbeda-beda. Saya lahir konon
di (primbon Jawi) Sabtu Pahing sehingga (konon lagi) tak gentar dengan
cuma hanya terkena virus baru, baru virus ini, EGP istilahnya, Emang
Gue Pikirin. :-). Yang penting sudah cruise gratis 15 hari, penginapan
makan gratis sebulanan. Hanya memang mutu makanannya turun 3 tingkat,
dari ‘all you can eat’ mewah di kapal, pindah ke cabin engga boleh
keluar cuma dapat ransum di kamar, sampai ke skul tukang pajak di Wako
hingga sekarang di rumkit Tokyo Kamata. Gambatte. Masih mending Bang
Roli kaga usah turunin kerekan makanan dari atas pu’un, mompa air,
masak Indomie. Bang Roli pilih yang terakhir, sayang nyawa ogah kena
Covid-19. Dia itu sahabatku bangun pagi di ‘interior camping’ maklum
isterinya semart kaga pernah mau ikutan.

Banyak sudah rumkit yang saya kunjungi, sebagai pasien maupun pas
bezoek. Mana ada satupun yang selama ini saya lihat, ada ‘safety
deposit box’nya di dalam kamar di sebelah ranjang! Shinzo Abe tahu
saya bawa banyak oleh-oleh, biskuit coklat permen sabun maupun
terutama dollar, Euro, Yen, wekwekwek. Jadi ia sediakan itu hanya
sayangnya ia salah dapat briefing, saya engga rencana ke Tokyo Kamata
Hospital tapi ke APA Hotel Kamata, cuma beda beberapa kata memang.
Maklum seorang perdana menteri sibuk banyak kerjaan kecuali gubernur
ente yang ‘enjoy-enjoy’ aja liat warganya berseluncur, main kayak dan
nandak di Telaga DKI :-). Sapa suruh coblos pake alasan se-igame, udah
engga jaman bro en sis, ini taon 2020 tau, coblos yang bisa kerja.

Bukan saja tak ada yang pernah masuk rumkit dengan safety deposit box
di sebelah ranjangnya, mana ada di antara kalian cuci baju dhewek
pakai mesin rumkit? Itu yang saya kerjakan tadi pagi mumpung dapat
kartu 1000 Yen. Rupanya untuk pasien Jepang, mereka harus bayar dan
saya lihat kartu saya kesedot 160 Yen, 2 CAD, murah sih. Satu lagi
keistimewaan rumkit Jepang ini tuk Anda anak-anak Kanada, di formulir
pendaftaran ada kolom agama, religion. Oke sih kalau mau dikosongin
tapi saya jadi teringat karena saat ini adalah masa puasa dan pantang
mereka yang ngaku Katolikers. Cecile mengawasi ketat apa yang saya
santap dan saya jadi ingat sahabatku tersay Pa Aji. Kalau Anda lupa
siapa namanya di tayangan terdahulu, sungguh indah. Sebab kalau ia
mau punya isteri kedua dan melamar, lamarannya bisa ditolak di jaman
agama adalah segala-galanya di Nusantara. Kog? Gini. Saya kan trip dua
mingguan keliling Ontario dengan mayoritas muslim muslimah tanah air
ex IBMers, September tahun 2015. Kalau sudah saatnya shalat 5 waktu,
portaging perlu stop tuk ada kesempatan solat. Tidak demikian halnya
Pa Aji yang c.s. dengan saya dan saya katakan ke Cecile ngebeo dia,
“Kita ini kan muzafir, sedang dalam perjalanan, aturan pantang dan
puasa engga berlaku sayang.” Pa Aji manggut sebab dia cuma solat subuh
dan magrib. Pizzz Pa Aji, you are da best, jangan pernah mau punya
isteri dua, satu aja udah capek :-).

“Mr Hilwan, phone call for you,” kata eneng resepsionis membawakan
ponsel ke kamar saya dengan aksen Jepang kental dan sambil melihat
‘translator device’nya. Saya terima. “Hello I am Hisako Adachi from
the Canadian Embassy. Do you have any needs or concern?” “Oh hi Ms
Hisako, no I feel fine. I spoke to Dr Yuka earlier before you called.
She told me my blood test was good, my chest x-ray was clear. I am
just hoping that the PCR test result this morning will be negative.”
“Yes, Public Health Agency of Canada has a requirement of 24-hours
between the two PCR tests and both have to be negative.” “Yes I
understand, as you may know my wife Cecilia is discharged today and
now is staying in the best hotel in Yokohama.” (Becande mek, aku engga
bilang geto, nanti diomelin lagi ama si bos, sok :-)). Saya hanya
bilang tolong mbok satu koper Cecile dan satu canoe-pack penuh oleh-
oleh dari Diamond Princess buat Old and New ServiamTO dioper dari Wako
Campus ke hotel. Noni Hisako menyudahi pembicaraan mengkonfirmasi
bahwa kedutaan sudah minta KemLu Jepang mengurusnya. Sik-asyikkk kata
Bang Robin ketua panitia ONN 28 Maret yang tak akan takut salaman
pelukan dengan Bang Jeha :-).( Jusni H / IM )
… (bersambung) …

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *