Cruise Asia Kedua Special Edition # 16


Cruise Asia Kedua Special Edition # 16

Senin, 17 Pebruari 2020, Daikoku Cruise Terminal, two days to freedom

“Tingtonggg, this is the Guest Services. American guests who are from
the Emerald deck and who are assigned to plane number 1 with purple
gray luggage tag and who are disembarking the Diamond Princess tonight
to please make your way to the gangway on Gala deck, deck 4 forrwad.
Once again, we are now calling only those American guests from the
Emerald deck who are assigned to plane number 1 with purple gray
luggage tag and who are disembarking the Diamond Princess tonight to
please make your way to the gangway on Gala deck, deck 4 forrwad.
Thank you.” Begitulah pengumuman di speaker kapal non-stop tiap 15
menit dari mulai awal malam kemarin sampai jam 1 pagi (pas aku bobo
ga tau sampai jam berapa). Ada 2 kapal terbang yang disiapkan
pemerintah Amrik, ada 500an penumpang Emberikan. Ingat tayangan
Cruise Asia Kedua # 3 dimana saya jabarkan jumlah 5 kelompok
penumpang top, mereka sekitar 500. Bayangkan kalau mesti satu
persatu telepon 250 cabin. Kapan selesainya.

“Telepon front desk gih, complain,” kata isteriku yang tahu haknya dan
suka ngeyelan sehingga aku semakin sayang, engga boring punya isteri
seperti dia, challenging :-). “Ingat pemain piano say,” tukasku. Apaan
Bang Jeha? Gini. Di awal kami tinggal di Toronto tahun 1980, setahun
kami di apartment, persisnya apartment 808, 25 Sunrise Ave, di kota
North York (Toronto masih terpecah-pecah jadi beberapa kota), tetangga
sebelah keturunan Wolfgang Amadeus Mozart :-). Gila main piano sampai
tengah malam buta, dimana piano itu letaknya di sebelah tempat tidur
kami. Tak bisa tidur bojoku dan kesal. “Say, semakin kau kesal semakin
kau engga bisa tidur,” nasihatku. “Anggap dia sedang main piano
untukmu, menina-bobokan dikau.” Mempan anjuran tsb alias sehabis itu
Cecile tak pernah terganggu lagi kalau si Mozart main piano :-). Nah
semalam kuanjurkan, setiap dengar tingtong, semakin berasa hepi untuk
si Emberikan bisa mengungsi langsung pulkam ke negerinya ketimbang ada
di kapal pesakitan bin penjara ini.

WA email terus berdatangan sejak kemarin di ponsel dan laptopkuku
ketika sahabatku dimana-mana mendengar memirsa membaca berita bahwa
pemerintah Canada juga mengirimkan kapal terbang tuk jemput warganya.
Bila Anda engga telmi kurang gaul seperti mereka :-), kau sudah
memirsa seri ke 15 dongeng Special Edition ini. Sahaya paling tidak
tega lihat cewek nangis! Sejak kukecil. Suwer mereka bertangisan
mengetahui saya tak jadi terbang ke Jakarta ke Indonesia. Jadi keingat
lagi. Cecile adalah pacar saya yang terakhir dan dia bandel badung
tegar engga cengeng kalau kepelest jatuh di ‘hiking trail’ saat kami
portaging. Bukan itu saja, dia mah engga apa-apa kubilang “mate elo
kemane?” saat ia ngadu jatuh :-). (Si Budi Rahayu demen banget cerita
ini, hapal dia.) Nah, pacarku yang pertama adalah eneng Bandung, Euis
namanya (suwer lagi iya Euis ti Bandung tea). Dia c e n g e n g. Masa
kencan ama aku mau difoto, dia nangis. Cepat-cepat kubelikan mainan
agar wajah kami berdua tetap cantik ganteng saat dipotret. Anda tak
percaya? Silahkan pirsa foto pertama serial ini! Itu salah satu
sebabnya saya tetap akan ke Jakarta, saya tak tega ditangisi :-).

Herli sahabatku hobi bertanya, kemarin mengirimkan pernyataan dan lalu
pertanyaannya. Berita Canadians akan diterbangkan ke Trenton dan
kemudian dikarantina di Cornwall benar adanya. Tapii mereka semua kaga
akan ditest. Ada 400an WN Kanada di pelayaran ini, kekurangan kerjaan
apa pemerintah Kanada ngetest semuanya? Akan dibiarkan diantepin aja
di-freeze mereka semua di suhu -30C dan ayo Covid-19 virus, elo tahan
engga ama suhu segitu :-). Bang Jeha milih di suhu +30C saja di Indo.
“Apa wong Kroya bakal diterbangkan juga?,” tanyanya lagi. Hoax itu,
fake news (trademark DT :-)). Korea ama Jepun-ren ga c.s. seperti
bonek Suroboyo dengan kera Ngalam (arek Malang kalu ente ga gaul :-)).
Tak pernah saya sekalipun bertemu dengan wong Korea atau awak kapal
dari situ. Kalau ada anak Asia, 80% Pilipin, sisanya Jepang, Thailand,
Melayu.

“Bang Jeha, kemarin itu foto dua anak muda siapa?,” tanya sementara
pemirsa pemerhati serial ini. Yang kiri putera sulungku, yang kanan
sahabat karibnya sejak SD sampai hari ini, si Sanjay. Anak Sanjay
melebihi anak Alfa dan pabriknya kemungkinan belum tutup. Satu prenku
bule Itali punya mantu India, cucuku baru 1, cucunya udah 3 :-).
Mantu perempuannya anak India. Eneng Indihe itu manis-manis, jangan
sembarangan sebab mereka darah Baratnya banyakan dari kita Melayu.
Jaman dahulu sering banget Miss Universe Miss World dari India. Itu
sebabnya diramalkan tahun 2050, etnis terbesar di Toronto ya dari
India. Bila kau tinggal di Brampton, kota yang anak-anak Melayu sering
pelesetkan banyak “PBSI”-nya (Pakistan Bangladesh Srilangka India),
probabilita tinggi kau akan dapat menantu etnis India. Bila anakmu
perempuan, simpan duit banyakan sebab perlu keluar mas kawin bila
mau menikahi cowok etnis India. Engga percaya engga apa-apa tetapi
SEMUA sahabatku beranak perempuan, begitu anaknya menjelang remaja,
mereka semua pindah kabur dari Brampton, wekwekwek :-).

Sahabatku membantuku menghitung sisa hari dipenjara, berapa hari lagi
menuju kebebasan. Ya, inilah cruise teristimewa terlama selama kami
pernah cruising, total 22 kali. Kami naik di Tokyo Yokohama pada tgl
20 Januari, sekarang 17 Pebruari alias sudah 29 hari di kapal, sik-
asyik :-), sebulan kaga masak cuci piring beli sayur-mayur. Pernikahan
semakin kompak, tiap hari pelukan :-). Cruise kami yang pertama adalah
di bulan Desember 2001, naik Radiance of The Seas, kapal Royal
Caribbean ke Kepulauan Karibia, a.l. ke St Lucia, pulau indah cantik
mengalahkan Flores 🙂 (kata si Ondo pulau tercantik di Indonesia).
Nah, di perairan lepas pantai St Lucia pertama kali kuajari Cecile
snorkeling dan ia terkesiap terkesima ada pemandangan secantik begitu
kalau di bawah laut. The rest is history, kata si bule. ( Jusni H / IM )
… (bersambung) …

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *