Cruise Asia Kedua Special Edition # 13


Cruise Asia Kedua Special Edition # 13

Sabtu malam, 15 Pebruari 2020, Daikoku Cruise Terminal

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Sejak kemarin, tim dokter kapal patroli keliling setiap cabin
mewawancara kami apa tetap sehat walafiat gemah ripah loh jinawi :-).
Itu kalau dokternya cah Jawi, ini wong Jepun dan kemarin 3 eneng,
Inggrisnya parah semua. Saya malas keluarin hapeku pakai ‘Google
translator’, percuma engga bisa diajak kencan, bang jeha udah
kecangcang wedhok Pekalongan sejak 45 tahun lalu. “Dr Naguro and Izumi
already checked us,” kataku ke yang paling depan. Mereka kenal
rupanya. Jadi tidak berlama-lama pindah ke cabin lain, sama seperti
Saksi Yehovah yang kalau saya ogah terima majalahnya, akan cepat-cepat
pindah ke rumah lainnya, ngapain buang waktu jualin si Jeha :-). Jadi
keingat majalah Watch Tower itu sebab mulai kemarin dapat majalah yang
sayangnya bahasa Jepang 100%, majalah fashion dan makanan-makanan.
Cuma bagusnya, model-modelnya, cantik-cantik merepresentasikan cewek
Jepun jaman now yang sudah seperti anak basteran Asia dan bule.
Kemarin ini waktu saya makan tempura di Seibu Department Store di
sebelah kami duduk eneng-eneng seperti itu dan kukatakan ke Warti,
kalau saja mereka tidak cas-cis-cus Jepang (ibunya pakai kimono),
aku akan sangka mereka berdarah bule atau bukan cewek Jepang.

“MoTe, kenapa aku mirip banget dengan Ontoseno?,” tanyaku ke beliau
sehabis ia bisa duduk menenangkan dirinya ketemu wayang-wayang di
lorong pintu rumahku. “Sebab kau sinting berangasan seperti dia Jus,”
jawab MoTe mantap gamblang. Nah, salahkan gen Ontoseno yang kuwariskan
bro en sis, iPhone 6S yang kemarin kami dapat dari DepKes Jepang, akan
KUKEMBALIKAN! Payah sodara sodari. Masa engga dikasih pulsa buat
telepon, masa SIM cardnya cuma buat connect ke apps-nya LINE dan
SoftBank (buat konseling kalu stress). Ja’ul yah, kalah si Katsunobu
Kato MenKes Jepang ama pak gub DKI ente-ente, baik dari kesaktian bisa
banjirin sekota, maupun bisa kasih lem en bolpen milyaran Rp :-).
Karena ada SIM card dari SoftBank, kupikir sip juga nih aku nyalain
setelah bersusah-payah ganti teks bahasa Jepangnya ke bahasa Inggris
(trims bro Richard). Sebab Internet kapal ini lemot, slowpoker. Kirim
email kudu di-click berkali-kali, baru terkirim. Ja’ul lagi, ternyata
SIM card SoftBank itu cuma SIM-salabim alias tetap kudu nyambung ke
Internet kapal untuk si iPhone bisa melanglang di dunia maya. Sori
Kato-san, ambil lagi aja iPhone-nya, saya akan tetap pakai Samsung-ku.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Tadi pagi kepada anak-anak panitia Old and New ServiamTO saya kirimkan
foto-foto, satu laci penuh berisi cem-macem coklat kueh snack camilan
hadiah Princess, selemari es berisi yoghurt, Yakult, ‘Pocari Sweat’
merek Yakult bertuliskan Quick Charge Energy Drink, CocaCola, juice,
dst dsb. Langsung Witono Dani sekarang ada teman, YuTan yang mau ikut
cruise bersama Bang Jeha yang berikutnya. Soalnya lagi, kalau ada
anak-anak kubaca Princess memberikan iPad buat dipakai main games.
Karena semakin mahalnya iPad, panitia Old and New sekarang tidak lagi
membeli iPad untuk dipakai sebagai hadiah raffle di acara Old and New
kami, sehingga tak heran YuTan kebita ingin dapat iPhone maupun iPad.
Temanku yang sinting semakin banyak memirsa serial ini dan Witono
sudah mempersiapkan pantun Keroncong Kemayoran untuk tanggal 28 Maret
yang akan datang, menyambut tiba kembalinya si anak Betawi Bang Jeha
ke Toruntung, pesta besoar kita Wi di KJRI 129 Jarvis Street :-).

Leo Hendrata prenku ex FTUI angkatan 65 terakhir bertemu pas saya
pensiun di usia dini di tahun 2002 di Auckland, New Zealand, bertanya
mengenai ransum di penjara Diamond Princess. Ransum pagi samaaaa terus
dan tergantung suka-sukanya koki kapal. Tak pernah bubur ayam pakai
cakwee :-), semuanya menu bulek-lek-lek. Alias udah 12 hari begini ini
ya bosen sehingga kemarin tak saya gubris, saya cuma makan pisang dan
mie instan buat sarapan pagi. OK dapat kopi kapal a la kadarnya tetapi
sekali liwat, kadang udah dingin sebab disedunya 3 jam lalu :-).
Semoga sohibku Hanafi yang punya kedai kopi legendaris Cut Zein (Kupi
Beurawe) di Banda Aceh memirsa tayangan ini dan mentraktirku kopi
luwak minggu depan, wekwekwek. Bang Jeha banyak maunye :-). Kembali ke
menu, oke untuk makan siang dan malam ada 3 pilihan. Yang paling bawah
tidak menarik sebab saya dan Cecile belum terlalu lama keluarnya dari
gua manusia purba alias carnivore, pencinta daging. Yup, pilihan
paling bawah tuk vegan, kaga ada dagingnya. Yang kedua umumnya ikan
dan ayam atau daging. Ikannya seringan bau amis, putus habis dengan
ikan bakarnya Hermandi Pho atau chef Lielie di Toronto. Daging masakan
bule saya engga terlalu suka, jadi yang oke paling ayam teriyaki dan
kemarin dulu dapat ‘da best in our jail time’: fish and chip. Cuma
kurang Heinz tomato ketchup :-), tapi saya punya persediaan lada dan
garam sehingga bisa bernostalgia saat jaman susah. Ya snack waktu saya
kecil, ortu saya cuma bisa gorengin kentang beli ketengan di Warung
Abong di ujung Gang Tepekong, dimakan dengan lada garam, itu tok.

Stop Press: Pengumuman oom kapten Gennaro Arma jam 5 sore barusan!
SEMUA penumpang akan ditest mulai 18 Pebruari, diperhitungkan selesai
21 Pebruari dan butuh 3 hari untuk hasil test keluar. Mereka yang
positif Covid-19 diangkut ke rumkit, mereka yang sehat bebas (teoritis
mulai 21 Pebruari kalau ditest dini). Mereka yang dekat dengan yang
sakit, dikarantina ekstra 14 hari lagi, alamak ajegile. Bang Jeha si
uzur sudah ditest tgl 14 Peb lalu, diperkirakan 17 Peb selesai.
Idealnya di tanggal itu atau keesokan harinya saya dan Mpok Cecile
sudah bisa baibai ke Diamond Princess. Ente-ente butuh doa kencengan
prens terutama yang sudah daftar ikut acara reuni 22 dan 24 Pebruari!
Mengapa DepKes Jepang jadi mata gelap begini? Taruhannya Olympiade
Tokyo bro en sis, dengan budget 26 bilyun USD alias duit yang engga
kira-kira jumlahnya untuk dikorbankan kalau sampai Tokyo amit-amit
jadi Wuhan kedua, maka mereka melakukan tindakan drastis seperti ini.
Stop Press Kedua: Jam 6 oom kapten woro-woro lagi. WN Amrik bakal
diangkut pulang dengan pesawat carteran! Mereka akan dikarantina 14
hari lagi di USA, kemungkinan di Guantanamo Bay (becanda) dan yang
ogah, elo urus nasib elo dhewek, paman bebek kaga mau peduli ama elo.( Jusni H / IM )
… (bersambung) …

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *