Bisnis pengalengan ikan di Muncar lewati tiga generasi


Bisnis pengalengan ikan di Muncar lewati tiga generasi

Dilaporkan: Setiawan Liu

Banyuwangi, 11 Juli 2022/Indonesia Media – Adagium mengenai bisnis keluarga, yang konon sangat sulit untuk bertahan melewati generasi ke generasi, tidak berlaku pada perusahaan pengalengan ikan di kec. Muncar, Banyuwangi Jawa Timur. Perusahaan tersebut, PT Sumber Yalasamudera sudah diturunkan kepada cucu pendirinya, dan semakin ekspansi. “Awalnya, almarhum kakek (Jiang Yi Jung) saya buka pabrik kopi mulai tahun 1965 sampai 1970. Lalu buka usaha pengalengan daging kornet tahun 1967 tapi home industry di Jl. Dinoyo (Kel/Ds. Keputran Kec. Tegalsari – Surabaya),” Direktur PT Sumber David Wijaya Tjoek mengatakan kepada Redaksi.

Tetapi usaha kopinya hanya bertahan beberapa tahun saja. Usaha kornet terus berjalan, bahkan sampai buka pabrik baru di Kec. Muncar, Banyuwangi. Tapi tahun 1970, usaha kornet beralih menjadi pengalengan ikan sarden. Hal tersebut atas pertimbangan bahwa Pelabuhan Muncar Banyuwangi, salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia. Di Pelabuhan Muncar yang dapat disebut sebagai pasar perikanan tertua di Jawa Timur, dan merupakan yang terbesar di Pulau Jawa. “Usaha kornet tutup, kakek dan Papi saya (Tjipto Soedjarwo Tjoek atau Jiang Yong Long focus pada pengalengan ikan. Skala usaha bukan lagi UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), tapi sudah buka pabrik. Bekas rumah yang dulu digunakan untuk usaha tetap ditempati saudara kami, (rumah) tidak dibongkar,” kata David Wijaya.

57 tahun perjalanan PT Sumber, diversifikasi usahanya mencakup tambak udang, pengelolaan cold storage, fish meal, fish oil untuk pasar local dan ekspor. Alm. Jiang Yi Jung bersama kedua anaknya, termasuk Tjipto Soedjarwo yang terus meningkatkan kapasitas produksi ikan sarden untuk memenuhi pasar. Setelah Jiang Yi Jung meninggal, Tjipto Soedjarwo Tjoek yang meneruskan. Setelah itu, estafet kepemimpinan perusahaan dilanjutkan kepada cucunya, atau generasi ke-3 yakni David Wijaya sampai sekarang. Ia awalnya dipercaya memimpin cold storage untuk bahan baku ikan. Kakak saya (Widjaja Putra) disuruh memimpin pabrik air mineral di kec. Pandaan Pasuruan (sekitar satu jam dari Surabaya). “Papi (alm. Tjipto Soedjarwo) tetap mau anaknya meneruskan usaha. Tetapi selama membimbing, Papi nggak pernah  menghukum secara fisik kpd anak-anaknya. Kalau kita kerja, disiplin tumbuh langsung ada pada diri kita. Papi memberi kesempatan kepada anak-anaknya (Eko Waluyo Tjoek, Widjaja Putra Tjoek, dan David Wijaya) untuk berani mengambil keputusan. Itu hal yang paling kentara selama membimbing anak-anaknya,” kata David.

Ia juga tidak langsung bisa dipercaya memegang keseluruhan operasional perusahaan. Menjadi Dirut PT Sumber Yalasamudera) seperti sekarang juga bukan berarti ia tidak lagi turun ke lapangan. Ia mengaku masih terus belajar terutama kegiatan rutin pengepulan ikan dari supplier. “Dari awal, saya belajar cari ikan dan langsung di tengah-tengah aktivitas nelayan Muncar. Tidak ujuk-ujung langsung menjadi direktur. Saya sampai sekarang masih terjun langsung temui nelayan, supplier, bahkan ikut membenahi koperasi nelayan,” kata David.

Hal yang mendorongnya untuk benahi management kepengurusan koperasi, karena perpanjangan tangan pemerintah kabupaten Banyuwangi. Ketika ia pertama kali dipercaya, kondisi management koperasi sudah sangat berantakan. Nelayan yang sebetulnya bisa mendapatkan manfaat dari koperasi, tapi hasilnya nihil. “Koperasi ini diharapkan (pemkab. Banyuwangi), salah satunya untuk penarikan retribusi TPI (tempat pelelangan ikan). Ada Perda (peraturan daerah) yang jadi pegangan. Saya sudah setahun coba benahi sampai sekarang. Hasilnya, ibaratnya dari yang awalnya nilainya D, sekarang menjadi B,” kata David Wijaya. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *