Beredar Surat Rudi Rubiandini yang Mengaku Diperas Partai Demokrat + Rudi Terima Uang Suap Demi Obati Ibu dan Bayar Angsuran Rumah


Telah beredar surat dari Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas) Rudi Rubiandini yang mengaku diperas oleh Partai Demokrat. Dalam surat tersebut Rudi mengambil suap agar dananya diberikan kepada Partai Demokrat untuk melakukan konvensi.

“Saya terjepit karena adanya permintaan dana yang cukup besar kepada saya dari pengurus partai berkuasa yang akan melakukan konvensi,” ujar Rudi Rubiandini dalam suratnya tersebut, Minggu (18/8/2013).

Rudi melanjutkan ia sering diteror dan dipaksa oleh Partai Demokrat untuk memberikan setoran. Dana suap yang diterima yang diduga berasal dari Kernel Oil Plt Ltd, ia ambil secara terpaksa karena desakan dari Partai Demokrat.

“Permintaan dana tersebut mereka lakukan hampir setiap saat kepada saya dan seringkali tidak mengenal waktu,” ungkap
Rudi.

Rudi pun mengaku tak memiliki dana yang diminta Partai Demokrat pada saat itu. Menurut Rudi dalam surat tersebut dana untuk konvensi demokrat sangat besar.

“Sementara disatu sisi saya pribadi juga tidak mempunyai dana seperti yang mereka minta,” papar Rudi.

Sebelumnya diberitakan nama Kernel Oil Plt Ltd mencuat saat, KPK menangkap basah Rudi Rubiandini menerima suap perusahaan trading minyak asal Singapur yang ingin memenangkan tender minyak mentah SKK Migas.

Saat ini KPK menemukan barang bukti uang sebesar 400 ribu dollar AS, 90 ribu dollar AS, dan 127 ribu dollar Singapura. Rudi Rubiandini pun menjadi tersangka bersama Simon Tanjaya dari Kernel Oil Pte Ltd dan Deviardi pelatih golf Rudi Rubiandini.

 

Rudi Terima Uang Suap Demi Obati Ibu dan Bayar Angsuran Rumah

Rudi Rubiandini, Kepala SKK Migas, mengaku terpaksa menerima uang suap demi mengobati ibunya yang  sakit, dan mencicil angsuran rumah.

Pengakuan itu, termaktub dalam sepucuk surat yang diduga dibuat oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas) Rudi Rubiandini sendiri.

“Saat ini saya juga sedang memikirkan ibu saya yang sedang sakit disalah satu rumah sakit di Bandung,” ujar Rudi Rubiandini dalam surat yang diterima Tribunnews.com, Minggu (18/8/2013).

Rudi juga mengaku, masih terlilit cicilan rumah yang berada di kawasan Brawijaya. Karena hal tersebut, ia terpaksa menerima uang suapan yang diduga berasal dari perusahaan migas asal Singapura Kernel Oil Plt Ltd.

“Saya masih punya kewajiban pelunasan pembayaran rumah di jalan Brawijaya yang belum saya lunasi sepenuhnya,” ungkap Rudi dalam surat tersebut.

Masih dari surat itu, Rudi mengaku tak bisa menolak uang suao itu karena kebutuhan pribadinya. Selain itu Rudi juga mengaku kalau ada pihak berasal dari Partai yang ingin melakukan konvensi, ikut meminta jatah.

“Saya tidak dapat menolak uang yang disodorkan, dengan harapan, saya dapat mengurangi tekanan permintaan dana dari pengurus partai berkuasa yang sejujurnya sudah sangat mengganggu pikiran dan konsentrasi saya dalam bekerja untuk memperbaiki Industri Perminyakan di tanah air,” tandasnya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *