Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menilai rencana pembangunan kereta cepat dari Jakarta menuju ke Bandung dari kawasan Halim Perdanakusuma akan sedikit sulit untuk pembebasan lahannya.
“DKI disuruh bebaskan lahan di Halim. Siapa yang bisa nyodok 1.200 orang kalau tidak ada rusun dulu? Makanya kami minta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) bikin rusun,” ujar Basuki usai rapat di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kamis (2/7).
Seperti diketahui, pemerintah pusat dan pemerintah Tiongkok sepakat untuk membangun kereta cepat dari Jakarta menuju ke Bandung. Sebelum disepakati kawasan Halim yang akan dijadikan depo pertama, DKI sempat menawarkan kawasan Manggarai.
Hanya saja di Manggarai lokasi kereta terlalu sempit, mengingat kereta dari Tiongkok ini lebar, berbeda dari kereta Jepang yang selama ini digunakan. Namun itu semua diserahkan kepada pemerintah pusat selaku pemilik proyek.
“Kalau saya pribadi pilih yang sempit, soalnya sudah tanggung. Bukan masalah Tiongkok atau Jepang-nya, bagi saya supaya sama dengan ekreta api yang sudah ada. MRT dan LRT juga sempit, jadi nanti nyambungnya sama,” katanya,
Pembangunan dengan jalur yang lebar tersebut, kata Basuki, sebaiknya bisa dilakukan apabila dibangun di Sulawesi atau Kalimantan yang belum memiliki jalur kereta api. Pasalnya di Pulau Jawa sudah memiliki jaringan kereta api sendiri. ( SP / IM )