Arsitek, Kontraktor Butuh Materials Cepat untuk Penyelesaian Proyek


Arsitek, Kontraktor Butuh Materials Cepat untuk Penyelesaian Proyek

 dilaporkan: Liu Setiawan

Jakarta, 2 Pebruari 2024/Indonesia Media – Beberapa arsitek profesional di Jakarta melihat kerjasama swasta nasional Indonesia – Tiongkok, ICBMC (Indonesia – China Building Materials Center) di gedung WTC Mangga Dua (M2) belum bisa dijadikan sebagai referensi kegiatan perencanaan dan perancangan dengan keahlian menentukan material atau bahan bangunan. Sementara, kegiatan desain bangunan bertautan dengan estetika bangunan, pemahaman material yang hendak digunakan dan lain sebagainya. “Contoh aluminium kaca jendela untuk rumah kelas menengah ke atas, pesannya bisa lama 4 – 6 bulan. Kalau indent (memesan barang sebelum barangnya ready) bisa lama juga. kalau developer, sebagian menggunakan pinjaman bank. maka, secepatnya (proyek) harus segera dibangun dan bisa dijual,” kata salah satu arsitek profesional di Jakarta, Aliang.

Awalnya ia berharap bisa update berbagai teknologi baru pada ICBMC. Karena ia diundang panitia dan EO (event organizer). Tapi suasana di WTC M2 yang kentara hanya deretan toko-toko tanpa ada display (material) kecuali GRC Board (papan semen). Sementara, kondisi pasokan barang seperti alumunium kaca jendela masih sangat dibutuhkan kontraktor dan arsitek. Kondisi pasar bahan bangunan di Indonesia, terutama untuk kelas menengah ke atas masih prospektif. Permintaan untuk produk tertentu masih tinggi, tapi tidak ready stock. “Seharusnya, manufacturing (bahan bangunan) dan pelayanan yang excellent di Indonesia harus dikedepankan di ICBMC WTC. Kalau pelayanan terutama supplier dan importir terutama dari China memberi pelayanan yang excellent, bisa memenuhi permintaan dengan lancar, kami sebagai kontraktor sangat terbantu. Kami tidak mau buang waktu percuma, bolak-balik untuk temui supplier (bahan bangunan). Kalau di proyek, ada (bahan bangunan) yang kurang sedikit untuk proyek rumah tinggal, kami tidak mau berspekulasi untuk tunggu impor (kiriman) dari China,” kata alumni fakultas teknik arsitektur Univ. Parahyangan (UNPAR) Bandung.

Pengalamannya selama 35 tahun tangani beberapa rumah tinggal di Jakarta, ia yakin salah satu penentu nilai jual rumah, yakni desain. Kondisi sekarang, beberapa unit rumah terutama di Jakarta cepat terjual. Padahal, beberapa developer skala menengah ibaratnya hanya sebatas jual gambar dengan desain yang sedang trend. Arsiteknya mendesain dengan AutoCad atau software yang populer di kalangan arsitek profesional.

“Beberapa proyek rumah tinggal di Jakarta Barat, kerjasama developer dan arsitek sudah bisa menjual walaupun (proses pembangunan fisik) baru pondasinya saja. dalam waktu singkat, mereka sudah bisa jual 4 – 5 unit. Kualitasnya sangat rendah, mungkin mau untung lebih besar lagi. Ukuran materialnya juga kecil. Mereka bisa siasati pemilihan material. Tapi karena desain pada gambarnya kelihatan bagus, (proyek) laku cepat,” ujar Aliang.

Taktik bisnis developer terutama yang berhasil jual unit rumah dengan cepat, yakni Down Payment (DP) atau uang muka. Beberapa arsitek dan developer biasanya meminta Rp 100 juta untuk DP untuk harga rumah tinggal Rp 1,8 milyar dan bangunan ruko (rumah toko) Rp 2 milyar. Kalau developer lebih optimis lagi, ibaratnya proses pembangunan fisik baru sebatas pondasi, DP dinaikkan menjadi Rp 150 juta. Semakin cepat penyelesaian pembangunannya, developer pasti semakin cepat terima uang.

Untuk kondisi di Jakarta, kawasan padat penduduk seperti Teluk Gong, Kapuk Muara di Jakarta Utara, jual beli rumah dan ruko sangat cepat. selain, daerah Komp. Green Ville Duri Kepa, Taman Ratu merupakan perumahan lama (dibangun tahun 1980-an) juga prospektif untuk bisnis developer dan arsitek. secara umum, kebutuhan rumah tinggal untuk masyarakat urban terutama Jakarta masih sangat tinggi. Dari data yang ada, sekitar 4 juta warga Jakarta belum memiliki rumah tinggal.

“Daerah Teluk Gong, Kapuk Muara juga prospektif karena padat penduduk. Warga di Teluk Gong, Kapuk susah cari tanah. Sementara kegiatan ekonomi termasuk perdagangan, pasar-pasar modern dan tradisional terus tumbuh. Ibaratnya, daerah sana seperti tambang emas. tanah kosong ditumpangi hampir 100 mobil karena penduduknya sangat padat, susah cari tanah untuk lahan parkir mobil-mobil pribadi,” kata Aliang. (LS/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *