Simon Sutjipto, Panggilan untuk perbaiki Wihara Klenteng


Simon Sutjipto, Panggilan untuk perbaiki Wihara Klenteng

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 18 Juli 2022/Indonesia Media – Simon Sutjipto (Zhou Shin Pheng) tidak ujug-ujug mengeluarkan biaya ataupun menggalang dana dari teman-teman pengusaha untuk memperbaiki beberapa Wihara atau Klenteng yang memang kondisinya sudah kritis. Ia juga mengaku tidak nyelonong, tapi minta izin terlebih dahulu dengan pengurus Wihara/Klenteng tersebut. Sampai saat ini, ia sudah memperbaiki sekitar 8 Wihara, termasuk empat di Pontianak, dua di Serang Banten (Wihara Tridharma Sutra) dan dua di Jakarta. “Sebelum renovasi, memperbaiki Wihara, harus ‘Ciam Si’ (tradisi ramalan China kuno). Kami nggak berani ambil satu keputusan tanpa izin, persetujuan dari pengurus Wihara,” Simon mengatakan kepada Redaksi.

 

Dengan izin, pengurus Wihara juga akan tahu apa maksud, tujuan dan motivasi pekerjaan sosial merenovasi. Salah satunya Wihara Sapta Ronggo di Jl. Petojo VIJ Cideng Jakarta Pusat. Sebagaimana, pengurus Wihara tersebut memeluk agama Islam. Sehingga ia merasa harus basa-basi untuk menawarkan jasa baik, merenovasi Sapta Ronggo. Kondisinya memang sudah kritis, karena atapnya sering bocor saat musim hujan seperti sekarang ini. “Kami melakukan perbuatan baik untuk banyak orang. Ini juga bukan ujug-ujug. Karena satu hari, saya sedang jalan-jalan melihat suasana luar seputar komplek Roxy Mas (sentra ponsel). Tapi seperti ada ‘panggilan’ dan mengarahkan saya ke Wihara tersebut. Sehingga, besoknya saya datang lagi untuk minta izin. Saya bicara dengan ketua pengurus melalui sambungan telepon, dan dia langsung mengizinkan,” kata laki-laki kelahiran Pontianak, 64 tahun yang lalu.

Pengalaman yang hampir sama, yakni ketika sedang jalan-jalan di seputar Ancol. Karena sempat ‘terkurung’ selama pandemi covid-19 mendera, ia sempat merasa jenuh dan bosa. Aktivitas dan ruang gerak sempat menjadi kagok karena penerapan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) covid. “Saya tergerak dan terpanggil untuk renovasi Wihara Bahtera Bhakti di Ancol. Disitu ada makam Embah Said yang keramat,” kata pengusaha properti ini.

 

Menantu Said yaitu Sampo Soei Soe konon merupakan muslim asal Tiongkok yang bekerja sebagai juru masak Laksamana Cheng Ho. Ia menikah dengan anak Said, Siti Wati. Karena menantunya (Said) dari China yang falsafah hidupnya sangat menghormati leluhur. “Ada pengurus (Wihara Bahtera Bhakti) yang bisa menjelaskan asal usul, sejarahnya. Ada satu aliran sungai, dan masih ada kuburan. (penunggunya) dulu bekerja sebagai juru masak Sam Po Kong. (gua tiga orang sakti; bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He/Cheng Ho). Ini benar-benar terjadi,” kata Simon Sutjipto. (sl/IM)

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *