Penerapan Kartu Tani di Lapangan Masih Butuh Waktu Lama


Penerapan Kartu Tani di Lapangan Masih Butuh Waktu Lama

dilaporkan: Setiawan Liu

Serang, 11 Pebruari 2021/Indonesia Media – Penyuluh pertanian Arifullah menilai Kartu Tani sangat bermanfaat mengingat fungsinya menyerupai ATM (auto teller machine) serta efisiensi, kelancaran transaksi pupuk bersubsidi di kios-kios serta kelompok tani (Poktan). “Konsep (penggunaan) Kartu Tani sudah bagus, tapi kesiapan di lapangan butuh waktu lama. Sosialisasi sudah berlangsung lama sejak 2017,” penyuluh pertanian Kab. Serang Banten Arifullah mengatakan kepada Redaksi.

Kartu tersebut juga seperti akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet). Keunggulan dari Kartu Tani ini antara lain single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, multifungsi.  “Beberapa daerah, selain Serang (Prov. Banten) sudah berjalan tapi belum maksimal. Petani antusias, dan prosesnya (penyaluran dana subsidi untuk petani) sudah lama. Kartu tidak bisa diperoleh perorangan, tapi harus per kelompok tani mendaftarkan para anggotanya,” kata anggota petani talas Gunung Karang Pandeglang.

Pihak Bank juga tidak akan menerima pengajuan perorangan, melainkan per kelompok. Ketua kelompok mendaftar dengan fotokopi KTP, Kartu Keluarga untuk administrasi. Ketua juga dibantu penyuluh petani di lapangan saat pendaftaran. Balai penyuluhan pertanian di kecamatan yang mulai mendampingi Ketua Kelompok. Setelah itu, proses input administrasi berjalan dengan sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Setelah proses input, sinkronisasi (data) dimasukkan ke perbankan, anggota Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara). “Data yang di input dari NIK (nomor induk kependudukan) pada KTP. Kebanyakan masalah sampai sistem (komputerisasi) menolak, (yakni) nama tidak sesuai dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk). Kalau data sesuai dan valid, Bank merekaputilasi data dan mengeluarkan formulir untuk petani buka rekening bank dan kartunya,” kata content creator untuk Youtube KAC (Kang Arif Channel)

Validitas data terutama pada NIK juga berpengaruh pada pendataan kebutuhan pupuk. Bulog (Badan Urusan Logistik) selama ini  memproyeksikan potensi panen di suatu daerah melalui data pupuk subsidi yang disalurkan. Data tersebut juga menentukan tingkat penyerapan hasil panen petani. Penerimaan dana secara utuh dan pembelian pupuk subsidi sesuai kuota bagi petani tergantung validitas data. “Untuk petani di Banten, kerjasama dengan pihak BRI (Bank Rakyat Indonesia; anggota Himbara) untuk kartu tani. Program kredit usaha rakyat (KUR) BRI bisa sinergis dengan Kartu Tani, terutama kelancaran berusaha. Efektivitas kartu tani paralel dengan pemutakhiran data petani di lapangan,” katanya. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *