Ada Indikasi DPR Ingin Tunda Pilkada


Pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti menilai, ada indikasi yang mengarah pada penundaan pilkada serentak pada 9 Desember mendatang terkait audit yang telah dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Saya melihat ada beberapa pihak di dalam Komisi II DPR yang menginginkan pilkada dimundurkan. Mereka tidak siap, sehingga dicari-cari alasan,” kata Ray di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (24/6).

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sendiri telah memberikan audit tentang keuangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada Komisi II DPR yang di dalamnya ditemukan kerugian negara mencapai Rp334 miliar.

Atas hal tersebut, Ray menilai, meski audit BPK baik untuk pengetahuan publik, tapi di sisi lain audit itu bisa melemahkan KPU yang dalam hitungan bulan akan menyelenggarakan Pilkada serentak. Namun baginya, tidak ada alasan bagi KPU untuk menunda pelaksanaan pilkada.

“Ini kan ada kesan DPR ingin menunda pilkada serentak seperti disampaikan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang mengatakan ‘kalau KPU enggak kredibel sebaiknya Pilkada ditunda’ maka KPU harus cepat menyelesaikan masalah Rp334 miliar itu dan pilkada serentak harus tetap berlangsung,” katanya.

Kendati merasa curiga ada kepentingan lain di dalamnya, Ray mengapresiasi BPK yang menurutnya untuk kali pertama di era reformasi mengaudit keuangan KPU dan diumumkan secara terbuka.

“Sejak 1998 ini momen yang kita tunggu, sejauh mana tingkat amanah KPU sebagai penguasa anggaran pemilu,” katanya.

Lebih lanjut dia mengharapkan audit itu juga dilakukan pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena pengelolaan uang negara juga besar. Namun dengan temuan BPK tersebut, dia mengharap potensi kerugian negara dapat diselidiki sebagai tindak pidana korupsi.

“Kita juga berharap polisi dan kejaksaan membantu KPU untuk memastikan apakah potensi kerugian negara itu terdapat tindak pidana atau tidak,” ujarnya.

Ini juga, tambah Ray, supaya ada pembelajaran bagi KPU yang dalam empat kali pemilu, analisis perhitungan dan pengawasan anggaran relatif lemah.

“Ini harus bisa jadi pelajaran agar kita jangan hanya fokus pada penyelenggaraan pemilu saja,” ujarnya.( SP / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *