Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Rida Mulyana sepakat dengan DPR, Indonesia sudah tak bisa lagi mengandalkan energi fosil untuk kebutuhan dalam negeri. Karena itu, pemerintah sengaja mengalokasikan anggaran besar untuk sektor energi baru. Tujuan akhirnya menekan impor energi fosil yang selama ini dilakukan.
Saat ini Indonesia sudah mulai menggunakan energi matahari. Namun sayangnya, alat pendukungnya masih didatangkan dari negara lain.
“Misalkan prototype Solar Cell itu kebanyakan masih impor kan. Ya percuma kita jago masang doang. Ya Pak Sudirman kemarin bilang kalau perlu bikin pabriknya dulu. Begitupun turbin angin dan seterusnya,” ucap Rida dalam Diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (24/6)..
Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2016, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan anggaran Rp 25 triliun. Dari anggaran itu, 40 persen dialokasikan untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE).
Rida menegaskan, porsi anggaran sudah menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah menekan penggunaan energi fosil dan mengembangkan energi baru terbarukan.
“Rencananya Pak Sudirman sebagai bentuk keseriusan pemerintah memajukan energi terbarukan. Itu juga direpresentasikan dengan naiknya APBN ke Dirjen EBTKE,” katanya.( Mdk/ IM )