5 menit untuk 5 tahun


Gong pesta demokrasi Indonesia tepat akan dipukul seminggu lagi. 9 April 2014, rakyat Indonesia akan menggunakan hak pilih memilihwakil rakyat yang akan bertugas sebagai penyalur aspirasi rakyat Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.  Pemilihan umum 9 April juga sangat penting, mengingat hasil dari pemilu kali ini akan menentukan nama-nama tokoh yang akan maju sebagai pasangan capres cawapres pada persaingan bursa Pilpres 9 Juli mendatang.

Hingga saat ini sebagian masyarakat masih dibalut rasa pusing memikirkan kandidat yang patut untuk diberikan mandat sebagai wakil rakyat karena pada umumnya masyarakat belum mengetahui secara pasti kualitas caleg tersebut. Kebutaan yang menimpa masyarakat ini di satu sisi merupakan kesalahan masyarakat iru sendiri yang cenderung bersikap apatis dan memproteksi diri terhadap kampanye politik, namun disisi lain juga diakibatkan oleh kelakuan para caleg yang tidak mau dekat dengan masyarakat. Kebanyakan dari mereka hanya muncul ketika menjelang pemilu. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat tentang sosok calon tersebut.

Berseberangan dengan masyarakat yang kebingungan, beberapa kalangan justru secara terang-terangan telah menyuarakan golput pada pemilu 2014 mendatang. Mereka berjanji tidak akan menggunakan hak pilihnya karena mereka meniliai tidak ada satupun calon angggota legislatif dan capres yang mampu mengakomodir kepentingan rakyat. Para caleg dan capres hanya berdiri diatas kepentingan individu dan golongan partainya.

Munculnya stigma negatif caleg di mata masyarakat Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kelakukan oknum anggota legislatif yang tersandung kasus hukum. Menurut Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzim sedikitnya ada sekitar  2.000 anggota DPRD dan DPR serta 296 orang kepala daerah bermasalah dengan hukum dengan berbagai macam status. Kondisi ini kemudian memunculkan sinisme masyarakat tentang susahnya mencari pemegang tongkat amanat rakyat ditambah 90% caleg kembali mencalonkan diri dalam pemilu 2014.

Namun, dibalik semua permasalahan itu kita tidak boleh berkecil hati, pasalnya tidak semua caleg bermasalah dengan hukum. Masih ada sebagian caleg yang relatif bersih dan peduli dengan kehidupan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, sudah menjadi tugas kita sebagai pemilih cerdas untuk mencari tahu informasi seputar rekam jejak caleg dalam pemilu 2014 dengan bantuan informasi yang disediakan oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu.

Masih ada 3 hari untuk berkampanye dan masih ada seminggu untuk menentukan pilihan. Warga negara yang cerdas pasti akan menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2014 mendatang karena golput tidak akan merubah nasib bangsa, justru malah memperbesar kemungkinan penyalahgunaan wewenang oleh caleg yang hanya ingin memperkaya dirinya.

Jadi, di tanggal 9 April 2014 mendatang, marilah kita luangkan waktu sejenak untuk berangkat menuju TPS memilih calon-calon wakil rakyat yang nantinya akan memperjuangkan hak-hak masyarakat Indonesia, wakil yang mampu berdiri di atas semua golongan. Mari memilih, 5 menit untuk 5 tahun. Masa depan bangsa ada dalam pilihan kita semua.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *