47 tahun arungi samudera menangkap ikan, Akhun akrab dengan laut


47 tahun arungi samudera menangkap ikan, Akhun akrab dengan laut

 dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 28 Januari 2022/Indonesia Media – Bagi para nelayan, mendulang jumlah ikan yang banyak saat berlayar adalah keuntungan besar. Semua nelayan pasti mengimpikan hasil tangkapan dalam jumlah besar. Tetapi impian tersebut hanya bisa terealisasi kalau nelayan punya nyali dan keberanian besar untuk berlayar sampai berbulan-bulan. Mereka terapung di tengah laut kendatipun memiliki bekal yang cukup untuk menangkap sekian ton ikan. Salah satu nelayan tangguh yang sudah mengarungi samudera dan merapati laut, seorang keturunan Tionghoa, Akhun. Kurang lebih 47 tahun, ia menaklukkan berbagai samudera termasuk Samudera Hindia, merapat sampai negara Mauritius.

“Tahun 1975, saat berusia 20 tahun saya mulai menggeluti pekerjaan sebagai nelayan sambal menjadi montir mesin-mesin kapal. Saya mulai belajar sejak masih tinggal di kampung halaman, Bagan Siapiapi (Riau),” kata Akhun.

Ia masih ingat pada saat itu, ada lima kapal milik seorang juragan di Muara Baru, Jakarta Utara. Dengan lima kapal yang siap berlayar, ia juga harus siap dan cekatan memperbaiki mesin-mesin yang rusak. Selain, ia harus meyakinkan mesin tersebut bisa tetap bekerja dengan baik saat kapal berlayar. “Pada tahun 1993, saya mulai mengawal kapal. Ibaratnya, saya sebagai kapten kapal sambil tetap mengawasi mesinnya,” kata Akhun.

Ia mulai berlayar jauh pada tahun 1980 sampai Selat Makasar, Sulawesi Selatan. Seiring waktu berlalu, jalur pelayaran semakin jauh, yakni sampai ke Laut Banda, Maluku. Tantangan semakin besar Ketika ia harus menangkap ikan sampai ke Samudera Hindia, yakni Mauritius.  Jalur pelayaran ke arah Barat, yakni tujuannya Mauritius. Titik koordinat jalur pelayaran ke arah Timur pada angka 65 dan 30 derajat. Hitungannya, satu kotak pada navigasi pelayaran setara dengan 60 mil. “Satu kotak sama dengan satu derajat. (Pelayaran) sampai India, terus ke arah Barat lagi, dekat Pakistan. Kami menangkap ikan di tengah laut (Samudra Hindia). Operasi (penangkapan ikan) di tengah, tidak bisa merapat ke Mauritius karena tidak bermitra,” kata Akhun.

Selama kegiatan penangkapan, ada konsekuensi ikan bisa membusuk karena terlambat pemindahan muatan hasil tangkapan. Karena kapten dan anak buah kapal harus sigap memuat hasil tangkapan ke kapal pengangkut ikan di tengah laut atau connecting. Operasi penangkapan ikan pada tahun 1980 an, berlayar sekitar 20 hari. Tetapi hal tersebut tidak pasti karena sangat tergantung pada cuaca. “Es untuk menjaga agar ikan hasil tangkapan tetap fresh, dan tidak busuk ketika mendarat. Kami harus menyiapkan bekal termasuk beras, selain solar, es batu. Dulu, tahun 1980 an, kapal belum dilengkapi dengan freezer. Sehingga kapten kapal harus bawa es yang sudah hancur, dibawa ke laut. Kalau terlambat balik (ke daratan), ikan hasil tangkapan bisa rusak. Sehingga kami harus cepat pulang sebelum es habis mencair,” kata Akhun.

Sekarang kapal dilengkapi freezer, sehingga ikan dibekukan dan tetap fresh sampai  berbulan-bulan. Operasi penangkapan ikan yang lama, berminggu, bahkan berbulan-bulan perlu system collecting. Sistem tersebut memungkinkan hasil penangkapan dibawa pulang, kapalnya tidak pulang. Kalau cuaca bagus, operasi penangkapan ikan berlangsung 15 hari. Kalau cuaca buruk, sampai 20 hari. Dari tahun 19 80 an sampai sekarang, hasil tangkapan nelayan-nelayan Muara Baru Jakarta Utara masih berkutat pada TTC (tongkol, tuna, cakalang). “Sekarang saya bawa (operasional) kapal collecting, membawa ikan dari daerah Timur Indonesia. 137 bujur timur, lintang 7. Sekarang, nelayan tidak bisa menangkap ikan di tengah laut, tapi harus melapor ke pangkalan PSDKP (pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan) terdekat. Kalau operasional di Maluku, kami harus melapor di pangkalan PSDKP Dobo (Kab. Kepulauan Aru) Maluku. Ada petugas PSDMP yang mendampingi,” kata Akhun yang tidak menyelesaikan Pendidikan menengah di kampung halamannya. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *