Luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Riau mencapai 2.038 hektare sejak awal Januari hingga saat ini. Itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau. Bahkan kabut asap pekat terjadi di sejumlah daerah, seperti Rengat, Pangkalan Kerinci dan Pekanbaru.
“Total luas kebakaran mencapai 2.038 hektare, paling luas di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 1.045,43 hektare dan didominasi di daerah Pulau Rupat,” ujar Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Selasa (19/3).
Kebakaran tidak hanya melanda wilayah pesisir seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir dan Meranti, melainkan terus meluas ke wilayah Kota Pekanbaru dan Kampar.
“Untuk di Rokan Hilir, luas lahan terbakar tercatat hingga 294 hektare. Di Dumai luasnya mencapai 146 hektare, Kepulauan Meranti 216,4 hektare dan Siak 139,75 hektare. Sementara di Pelalawan 46 hektare, Indragiri Hilir 66,1 hektare, dan Indragiri Hulu 31,5 hektare,” kata Edwar.
Edwar menjelaskan, kebakaran lahan di sejumlah daerah tersebut sebagian sudah padam. Namun untuk di beberapa daerah lain api justru masih menyala dan juga timbul kebakaran lahan yang baru terjadi.
“Daerah yang masih terjadi kebakaran lahan di antaranya Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Siak, Pekanbaru, Kampar dan Indragiri Hilir,” kata Edwar.
Upaya pemadaman Karhutla dengan melibatkan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat masih terus berlangsung. Pemadaman tidak hanya dilakukan oleh tim darat, melainkan juga diperkuat operasi pengeboman air dengan melibatkan 11 helikopter, baik dari pemerintah maupun bantuan pihak swasta.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hasil citra satelit pada Selasa pagi hari ini menunjukan ada 86 titik panas terdeteksi di Provinsi Riau, yang menjadi indikasi awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno mengatakan, total ada 88 titik panas di Pulau Sumatera pada Selasa ini, dan Riau mendominasi karena 86 titik di daerah tersebut.
“Di Kabupaten Rokan Hilir ada 23 titik, kemudian Bengkalis 22 titik, Dumai juga 22 titik, Kepulauan Meranti 7 titik, Pelalawan 3 titik, Indragiri Hilir 3 titik, dan Siak 2 titik,” kata Sukisno.
Sukisno menyebutkan, dari titik panas itu, sebagian di antaranya terdeteksi titik api yakni sebanyak 66 titik. Itu diakibatkan dari kebakaran lahan.
“Di Rokan Hilir ada 19 titik api, kemudian Dumai 18, Bengkalis 17, Kepulauan Meranti 4, Indragiri Hulu 4 dan Pelalawan 2,” imbuh Sukisno. ( Mdk / IM )
Pembakaran Hutan masih berlanjut tanpa mampu di atasi sudah bertahun-tahun terjadi