Politikus Partai Golongan Karya, Yorrys Raweyai, menyindir ketua partainya, Aburizal Bakrie alias Ical, yang masih ngotot maju sebagai calon Ketua Umum Golkar. “Dia (Aburizal) bikin Partai Lapindo Jaya saja,” kata Yorrys saat dihubungi pada Ahad, 30 November 2014.
Ical memang pemegang saham mayoritas PT Lapindo Brantas, yang melakukan eksplorasi di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur. Lapindo adalah pemicu bencana semburan lumpur di kota itu sejak 29 Mei 2006 hingga sekarang. Hari ini, bertepatan dengan Musyawarah Nasional Golkar kubu Ical di Nusa Dua, Bali, tanggul yang membendung semburan lumpur itu kembali jebol.
Meski menyindir Ical, Yorrys sendiri tidak ingin partai beringin terpecah. Menurut dia, solusi yang harus diutamakan adalah rekonsiliasi partai. “Jangan sampai Golkar pecah dan nantinya hanya tinggal sejarah di museum,” ujar Yorrys.
Yorrys dikenal sebagai sosok yang aktif menentang Ical. Sebelumnya, Yorrys mengerahkan sekitar 200 anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat. Aksi tersebut merupakan lanjutan aksi penolakan rencana Munas Golkar kubu Ical.
Ical secara khusus menyoroti sikap Yorrys dengan menyebut namanya dalam cuitan di akun Twitter @aburizalbakrie. “Tentang Yoris yang berniat perbaiki @Golkar5 saya sambut positif, namun harus dilakukan dalam koridor dan tata cara partai,” cuit Ical tadi pagi.
Menurut Ical, perbaikan partai harusnya dilakukan sesuai dengan AD/ART partai melalui adu argumentasi intelektual, bukan adu fisik dan kekerasan. Yorrys, tutur Ical, juga bukanlah fungsionaris DPP, sehingga ia tidak berhak mengikuti sidang pleno. “Yorrys juga klaim bawa massa AMPG, padahal dia bukan lagi ketua umumnya. Ketua umum AMPG saat ini adalah Ahmad Doli Kurnia,” ujar Ical.
Partai Pembayaran HUtang Lapindo Jaya kepada Rakyat Sidoarjo saja !!! agar Hutangnya cepat terbayarkan sudah 8 tahun lalu di gantung Hutangnya, berapa tuh Bunganya ???
ahhh 2 2 nya juga bangke smua tuh
itu partai golongan makar bikin bangsa kita ancur ..!!!!!!!
Pembayaran ganti rugi LAPINDO ada yg ditanggung pemerintah dgn dianggarkannya pada APBN-P 2011 demi barter dukungan suara GOLKAR pada DPR atas kenaikan BBM era SBY.