Kapolresta Denpasar menuturkan bahwa tujuan massa itu tidak jelas.
Ratusan orang kubu kontra Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar lari tunggang langgang kala dihalau pecalang (keamanan desa adat di Bali). Massa, yang datang menggunakan sekira 20 bus, berkumpul di Lapangan Lagun Nusa Dua, tak jauh dari areal perhelatan Munas Partai Golkar.
Sekitar seratus orang di antaranya berupaya untuk menerobos masuk lingkungan International Tourism Development Centre (ITDC).
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Denpasar, Komisaris Besar Djoko Heru Utomo, tak mengetahui persis tujuan mereka datang ke ITDC. Dia berupaya bernegosiasi. Negosiasi berlangsung alot. Seorang perwakilan massa menuturkan bahwa kehadirannya ingin
melihat Munas. “Saya ke sini ingin melihat Munas,” kata massa berbadan kekar tersebut kepada Kapolresta, Minggu, 30 November 2014.
Namun, satu di antara massa berteriak mengajak rekan mereka untuk menerobos masuk ke areal ITDC. “Ayo masuk. Kita ini laki-laki masak takut,” teriak dia. Massa pun mulai berjalan merangsek masuk, namun kembali dicegah.
Kapolresta menuturkan bahwa tujuan massa tidak jelas. “Kalau ingin demo, tidak ada pemberitahuan kepada kami,” katanya.
Tak lama berselang, datang pecalang sambil meniup peluit menghalau mereka. Tak ayal, ratusan massa itu lari tunggang langgang. Mereka kemudian dikawal polisi ke luar dari areal Nusa Dua.
usir semua Pengacau dan Pendemo tanpa Ijin dengan Tegas menurut Hukum Negara dan Hukum Bali, kalau membangkang Tembak sja di Tempat agar Bali tetap Aman Damai Tenteram ala Bali