Jakarta, 17 Juni 2018, Indonesia Media – Dua hari menjelang Lebaran (15 – 16 Juni), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi seperti mendapat dua kado special atas kinerjanya, yakni keputusan Uni Eropah (EU) yang mencabut larangan penerbangan Indonesia dan penurunan angka kecelakaan lalu lintas. Larangan terbang sudah berjalan sejak 2007 dan surat keputusan pencabutan baru terbit 14 Juni 2018. Sebelumnya, Uni Eropa resmi mengeluarkan Indonesia dari EU Flight Safety List, daftar bagi maskapai yang masih memiliki masalah soal keamanan penerbangannya. Kebijakan Uni Eropa ini sebenarnya telah dimulai pada 2009, 2011, dan 2016. Namun, upaya mengeluarkan penerbangan Indonesia baru sebatas 7 maskapai saja. Di tengah proses ini, Uni Eropa pun melaksanakan EU Assessment Visit ke Indonesia pada 12-21 Maret 2018. Hasil evaluasi menyeluruh tersebut kemudian dibahas dalam pertemuan Air Safety Committee di Brussel, Belgia, pada 30 Mei 2018. Setelah pertemuan ini, barulah pencabutan larangan akhirnya diterbitkan. Di tengah proses ini, Uni Eropa pun melaksanakan EU Assessment Visit ke Indonesia pada 12-21 Maret 2018. Hasil evaluasi menyeluruh tersebut kemudian dibahas dalam pertemuan Air Safety Committee di Brussel, Belgia, pada 30 Mei 2018. Setelah pertemuan ini, barulah pencabutan larangan akhirnya diterbitkan. Sementara angka kecelakaan sepeda motor pemudia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Terkait isu tersebut, berikut petikan wawancara Menhub Budi Karya dengan Redaksi saat Open House di rumah dinasnya, di komplek perumahan Widya Chandra Jakarta Selatan.
Pencabutan larangan oleh EU seperti dipaksakan bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Sehingga Anda menggelar konferensi pers (di rumah dinas)?
Kami sudah yakin setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengikuti pengujian. (hasil pengujian) membuat kami confident (percaya diri). Saya sudah diwawancara beberapa hari sebelum pengumuman. Kalau kami tidak confident, saya pribadi juga tidak bisa menjawab pertanyaan pada sesi wawancara
Tapi koordinasi dengan EU di Eropah pasti ada kendala jarak sampai ke Indonesia?
Dua hari yang lalu saya terima surat dari EU, sampai akhirnya saya sudah berencana gelar konferensi pers disini (rumah dinas)
Konferensi pers dihadiri juga oleh Menteri Luar Negeri, ibu Retno Marsudi. Peran diplomasi Kementerian Luar Negeri atau keteknisan Kementerian Anda yang menentukan keberhasilan?
Secara teknis lebih bnayak. tapi (saya mau mengatakan) “sama lha….” karena dengan kesamaan kita meningkatkan prestasi kerja, ke depannya kita kerja lebih kompak
Standard keamanan maskapai penerbangan kita lebih tinggi ketimbang Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO)?
Memang seperti itu. Standard luar negeri di bawah 80, rata-rata (angka) 60. Nilai (standard penerbangan) kita mencapai 80
Komunikasi dengan ibu Retno terkait dengan lobby-lobby terhadap Uni Eropah?
Sebelumnya saya sudah komunikasi. Saya kan satu group band (music) dengan ibu Retno, hahaha…. (tertawa). Karena kita bertetanggaan (di jl. Widya Chandra IV). Kadang saya main band (music) dengan pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono). Dalam beberapa hal, komunikasi kami cukup cair. Saya tidak perlu kirim surat undangan untuk konferensi pers hari ini (15/6). Saya undang ke sini, “ibu Retno datang ya…” dan dia datang juga
Dengan pengeluaran Indonesia dari EU Flight Safety List EU, otomatis keselamatan penerbangan kita meningkat?
Kita confident (percaya diri), kita memiliki satu regulasi yang bagus. Kami yakin bisa memberi jaminan keamanan
Jaminan keselamatan penumpang termasuk untuk kategori kapal perintis?
Ya. Kecelakaan kapal perintis di Papua lebih sering terjadi, karena sarana prasarana masih sangat minim. Selain factor cuaca yang berakibat pada kecelakaan
Aktivitas band terutama dengan rekan menteri lain, sering dibarengi dengan komunikasi pekerjaan?
Sebetulnya saya main band, music kalua sedang suntuk, hahaha…..
Selain penyediaan mudik gratis dan fasilitasnya, apa konsep Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kenyamaan mudik?
Sarana dan prasarana (transportasi) yang ada panjang. Kegiatan mudik menstimulasi kegiatan yang ada di beberapa kota terutama Pantura (Pantai Utara Jawa). Saya merasa perlu untuk menciptakan suasana agar sentiment terhadap kota-kota bermunculan. Saya akan dan sudah membangun tempat parkir, peristirahatan sementara, dan lain sebagainya. Contohnya mudi ke Semarang, dengan kondisi jalan yang bagus. Arah ke Semarang, pemudik bisa lewat Pekalongan. Pemerintah daerah bisa melakukan fasilitasi kuliner khas daerahnya. Konsep (gabungan) mudik dengan wisata kuliner yang ada dalam pikiran kami. Dampaknya sangat positip, kotanya menjadi laku (dikunjungi). Kedua, kepadatan akan berkurang terutama yang terlintasi (Brebes, Batang, Tegal). Arus lewat jalan tol Jakarta – Semarang juga bisa thematic. Pada rest area, ada kegiatan wisata kuliner. Suasana mudik lebaran lebih menyenangkan. Selain Pantura, kita juga bisa selenggarakan (mudik & wisata kuliner) di Sumatera. Misalkan perjalanan ke Medan (Sumatera Utara), pemerintah daerahnya bisa fasilitasi pedagang makanan khas seperti Durian Pojok, Mie Aceh dan lain sebagainya. Kami mau punya ide dulu, sambil terus koordinasi dengan Kementerian Pariwisata. Saya juga sudah temu para bupati, walikota. Mereka sebagian mengeluh karena penghasilan (daerah) berkurang. Sehingga kegiatan wisata kuliner dan mudik bisa meningkatkan perekonomian daerah
Angka kecelakaan menurun sampai berapa persen pada masa Lebaran tahun ini?
Saya targetkan (penurunan) sampai 30 persen, ternyata fakta di lapangan, (angkanya) mencapai 40 persen. Tapi kami terus benahi tata laksana (perhubungan darat). Ada beberapa kapasitas yang belum maksimal, misalkan toilet di terminal yang kurang bersih. Fasilitas tempat sampah yang masih kurang. Kami juga akan meningkatkan perilaku pemudik. Upaya mengurangi angka kecelakaan mudik bukan perkara mudah. Saya sempat berspekulasi. Tapi akhirnya sarana, prasarana, tata laksana bisa mengarah pada pengurangan arus mudik pada peak season (puncaknya). Terutama pemudik sepeda motor, bahkan roda empat (mobil). Mereka sudah mulai beralih, dari sepeda motor pada bus, kereta, pesawat. Angka (penurunan kecelakaan) juga tidak anomaly. Jumlah mobil dan motor meningkat, kepadatan meningkat, kecepatan meningkat. Tapi angka kecelakaan menurun. Arus balik, puncaknya tanggal 19 – 20 Juni. Tapi tata laksana (perhubungan darat) mengarahkan pemudik untuk lebih awal atau belakangan. Edukasi ini yang kami gembosi kepada masyarakat, dan kami tidak bosan-bosan. Hasilnya, masyarakat bisa melihat sendiri. (SL/IM)
Lumayan……