Mantan Wakil Presiden RI, Try Sutrisno, menolak dikotomi calon presiden berlatar belakang militer dan sipil.
Karena itu, dia tidak sepakat pola pasangan sipil-militer dan berharap pola tersebut tak lagi dibahas pada Pemilu 2014. Menurut, pasangan sipil-militer merupakan produk kaum liberal.
Hal itu ditegaskan Try Sutrisno di sela-sela acara ulang tahun Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Hotel Oasis Amir, Jakarta, Jumat (14/2).
“Sipil juga militer. Karena sipil itu juga mempertahankan sistem pertahanan rakyat semesta. Kalau militer yang TNI, bedanya cuma pakai baju dinas,” katanya.
Berbeda dengan ideologi liberal, menurut Try, ideologi Pansacila tidak pernah membagi sipil dan militer. Pancasila mengajak semua elemen bangsa untuk berjuang bersama membela negara, bukan hanya diserahkan pada militer di TNI saja.
“Semua rakyat punya hak yang sama untuk jadi presiden dan wakil presiden. Intinya bangsa ini cuma butuh pimpinan yang jejak rekam baik dan punya kesetiaan yang tinggi pada tanah air,” tegas mantan Panglima ABRI ini.
Namun, dia mengingatkan agar TNI tetap menjunjung tinggi netralitas pada Pemilu 2014 nanti.[zul]
Setuju dengan pendapat pak try. Bahkan sukarno dengan hatta juga dulu dari sipil. Gus dur dan mega, lalu mega dan hamzah juga bukan militer.