Toasebio potensial dijadikan icon pecinan Glodok


Toasebio potensial dijadikan icon pecinan Glodok

Dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 12 Maret 2022/Indonesia Media – Setelah ditetapkan sebagai cagar budaya, bangunan tua klenteng/Wihara Dharma Jaya Toasebio sempat diwacanakan sebagai icon pecinan Glodok, Jakarta.  Mantan deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Dadang Solihin sempat survey dan melihat langsung bagaimana kelayakan Toasebio sebagai icon pecinan. Ia cek sampai sejauh mana bagian struktur bangunan Toasebio diganti dengan yang baru. Karena kalau struktur lama diganti semua, otomatis nilai sejarah berkurang karena tidak lagi original.

Ornamen pada struktur Toasebio kelihatan sekali, yakni konstruksi kayu dengan ukiran langgam leluhur Tionghoa. Sehingga tidak ada keraguan kalau ornamen masih sangat asli. Pengurus Toasebio juga sempat menunjuk pada bagian kaki (struktur) yang sudah menggunakan beton, tapi kayunya tetap asli. Karena tiang/pilar kayu sempat terendam banjir. Beton membungkus kayu yang ditanam. Keseluruhan ada 8 (delapan) pilar. Beberapa pilar tersebut dibungkus beton, supaya tidak roboh. Ada empat tiang/pilar yang menopang. Tahun 1997, banjir besar melanda Jakarta. Tahun 2002, banjir lebih parah dan puncaknya pada 2007. Wihara tutup karena banjir, (kondisinya) terendam beberapa hari. Genangan air dimana-mana, drainase tersumbat. Pertemuan pengurus dengan Dadang Solihin pada 19 Maret 2021. Setelah survey, akan ada tim evaluasi terhadap penilaian serta penetapan Toasebio sebagai icon Pecinan Glodok. Selain ada juga pengurus gedung Chandra Naya, mengarahkan Dadang Solihin ke Toasebio. Saat itu, Dadang Solihin yakin Toasebio masih original. Pada bagian belakang Toasebio, ada Hiolo Konco (nomor 3). Selain itu, ada prasasti batu, kolam mbah Said (penunggu sumur di belakang). Bahkan, pengurus masih menyimpan satu, dua batang kayu yang panjangnya hampir 8 meter. Dua batang kayu tersebut disimpan di gudang. Tentunya kayu jati, yang ditemukan pada saat pembangunan gedung tambahan di bagian belakang. Rumah di belakang Toasebio, yang sekarang menjadi gedung tambahannya. Proses pembangunan berlangsung sekitar tiga tahun. Peresmian thn 2010.  Toasebio layak dijadikan icon Pecinan Glodok. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *