Teddy Sujaya (Phoa Teng Hay), Hitmaker dari Gang Losufan Mangga Besar


Teddy Sujaya (Phoa Teng Hay), Hitmaker dari Gang Losufan Mangga Besar

dilaporkan: Liu Setiawan

Jakarta, 17 Februari 2024/Indonesia Media – Teddy Sujaya atau Phoa Teng Hay (70), personel Godbless yang dulunya drummer datang terlambat pada acara pembukaan Pameran Retrospektif Godbless 50 tahun di Galeri Nasional Indonesia, ditemani oleh istrinya, Sim Siaw Yin dan putrinya dan langsung duduk di barisan kedua saat Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbud memberi kata sambutan. Terlihat, Teddy berjalan dibantu oleh putrinya karena kondisi kesehatannya, terutama pasca dirawat dirawat di rumah sakit tahun lalu.

Tak dinyana, sosok Teddy sebenarnya bagian dari 50 tahun perjalanan karir Godbless, legenda rock Indonesia. Selain, ia juga berkontribusi terutama pembuatan album-album Godbless, sejak tahun 1975. Ia juga Hitmaker, melahirkan berbagai musisi rock Indonesia, termasuk lady rocker Anggun C. Sasmi, Conny Dio dan lain sebagainya. Ia menulis lagu dengan handal sehingga beberapa lagunya terutama Mimpi (Anggun C. Sasmi) masih popular sejak 1989 sampai sekarang. Bahkan Anggun sempat tampil menyanyikan lagu Mimpi pada konser emas 50 tahun Godbless di GBK Senayan tahun lalu. “Saya sudah nggak komunikasi lagi dengan Anggun. Waktu dia tampil di GBK (konser emas), dia sempat tanya Donny Fatah (pemain bas Godbless) mengenai kondisi saya. tapi karena info yang didapat, saya masih sakit, ia tidak kasih kabar lagi,” kata Teddy yang didampingi Sim Siaw Yin saat diwawancara Redaksi.

Ia juga tidak terlalu ingat lagi lagu-lagu yang diciptakan dan dibawakan oleh para penyanyi Indonesia. Tapi ia tahu kalau salah satu lagunya, Mimpi dibawakan oleh Anggun, masih sangat digemari pecinta music Indonesia. Selain, ia juga tahu kalau Anggun menggelar konser tunggal, lagu Tua-tua Keladi masih membahana. “Saya sudah agak lupa terutama judul-judul. Kalau penyanyi, saya masih ingat. Tiga lagu ciptaan saya untuk Anggun; Mimpi, Tua-Tua Keladi dan Bayang-Bayang Ilusi. Kalau Conny Dio dan Anggun, suaranya bagus khas lady rocker,” kata Teddy.

Kendatipun ia sudah tidak aktif lagi bermain music, terutama menabuh drum, ia masih mengikuti trend music Indonesia. Ia mulai bermain drum sejak usia 10 tahun. Dari mulai band Venus, Etika Nada, Flotilla (band Angkatan Laut), lalu sempat masuk Bharata Band sebelum ditarik Ian Antono ke band Bentoel (Malang). Tahun 1975, Teddy ganti mengajak Ian Antono masuk Godbless. Karirnya semakin moncer ketika berhasil menelurkan lagu-lagu rock yang tetap dikenang sampai saat ini seperti Semut Hitam, Kehidupan, Rumah Kita, Musisi, Bla..Bla..Bla.., dan Huma di Atas Bukit. Permainan drumnya yang dinamis bersama God Bless pada album Cermin dan khususnya pada lagu Musisi mungkin merupakan atraksi drum rekaman rock terbaik di Indonesia sampai sekarang. “Walaupun seperti ini (kondisi kesehatan menurun), saya begini saja. Kadang saya latihan (therapy). Karena begini (kondisi kesehatan), saya tidak bisa bikin lagu seperti dulu lagi. Kalau dulu, masih muda, saya menikmati bikin lagu. Saya juga otodidak, main drum, gitar, keyboard di rumah saya di Gang Losufan Mangga Besar. Keluarga saya juga pemain music, sehingga menurun ke saya,” kata Teddy yang sekarang sudah punya dua cucu dari anak bungsunya.

Sebagai keluarga Tionghoa, dan melewati masa kecilnya di Gang Losufan Mangga Besar Jakarta Barat, ia mengaku masih menjaga ketionghoaan. Terutama Imlek, ia masih berkumpul dan bersilaturahmi dengan saudara-saudaranya. Salah satu putrinya sudah lama menetap di Malaysia, tapi ketika Imlek, biasanya pulang ke Jakarta untuk berkumpul bersama. “Kalau Imlek, kami pasti kumpul. Tapi karena sudah sangat membaur, tidak semua kebudayaan khas Tionghoa masih melekat. Saya sudah tidak pernah ikut sembahyang Ceng Beng (persembahyangan sebagai wujud, sikap masyarakat Tionghoa yang sangat mencintai dan menghormati leluhurnya) karena sudah lama beragama Kristen. Saya lahir di Mangga Besar. waktu masih muda, saya sering ke rumah Hendra Lie (Jl. Pintu Kecil, daerah pecinan Glodok),” kata Teddy yang selalu didampingi Sim Siaw Yin di setiap kegiatan Godbless dari awal. (LS/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *