Khawatir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dilengserkan, Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) batal mendeklarasikan Anies menjadi Presiden RI 2024.
Sebelum hadir di acara deklarasi, Ketua Umum GMPI DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh mengaku telah berdiskusi terlebih dahulu dengan Anies.
Dalam sambutannya, Syarief mengaku bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta itu sebelum acara deklarasi dimulai.
Ia berkonsultasi tentang acara yang akan digelar di Jalan Inpeksi Mookevart, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.
Pagi sebelum acara dimulai, Anies disebut mendapatkan sms blash tentang undangan deklarasi dari kalangan media.
Kemudian Syarief menjelaskan bahwa mereka hanya mengawal kinerja Anies sampai 17 Oktober 2022 mendatang.
“Jadi kami hanya mengawal gubernur, deklarasi tunggu tanggal mainnya. Sebab yang punya paket adalah partai kita hanya mendukung,” ujar Syarief dalam sambutannya di acara GPMI Jakarta Barat, Minggu (16/2/2020).
Syarief juga sempat menyinggung soal Undang-undang. Tanpa menyebutkan rinci undang-undangnya, ia menganggap deklarasi sebelum pemilu dapat menyeret Anies ke dalam isu pemecatan.
“Jadi enggak boleh ada deklarasi pejabat, enggak boleh saya tahu, ini bisa dicopot Pak Anies nanti karena ada Undang-undangnya,” ujar Syarief.
Sebelumnya viral undangan acara yang didapat Wartakotalive.com tentang deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Presiden di 2024.
Undangan yang mengatasnamakan Ketua GPMI DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh itu tersebar di kalangan media massa.
Waktu dan jadwal undangan sesuai dengan acara yang diadakan oleh GPMI yakni di Jalan Inpeksi Kali Mookevart, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Undangan dilaksanakan pukul 08.00 WIB dan dihadiri seluruh pengurus GPMI. (WK / IM )
Wajib di Lengser kan dan jangan dijadikan Presiden 2024, nantinya Indonesia semakin Semrawut seperti Jakarta