Sinergi Pemprov, Pemkab untuk Integrasi Sektor Pertanian, Perikanan Budidaya Pandeglang


 Sinergi Pemprov, Pemkab untuk Integrasi Sektor Pertanian, Perikanan Budidaya Pandeglang

dilaporkan: Setiawan Liu

Pandeglang, 24 Agustus 2020/Indonesia Media – Kewenangan pemerintah provinsi (Pemprov) Banten dalam peningkatan wisata bisnis harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) sehingga terintegrasi dengan sector pertanian, perikanan budidaya. Pemkab Pandeglang Banten membangun visi perwujudan harmoni tiga sector, yakni wisata bisnis, agribisnis, maritime bisnis. Wisata bisnis berorientasi pada keuntungan harus dibarengi dengan pemanfaatan, salah satunya perikanan budidaya. “Ketika tanah (lahan pertanian) tidak bisa ditanami padi, (pemanfaatan) bisa budidaya dengan berbagai ikan seperti bandeng, mas, nila, lele, udang vaname, udang windu. Lahan budidaya tambak (udang bandeng) di pesisir sudah optimal. Banyak investor dari luar yang memanfaatkan (lahan di Pandeglang). Air juga melimpah di sector (pesisir) utara Pandeglang. Visi ibu Bupati (Bupati Pandeglang Irna Narulita) sudah mengarah kesana,” Sekretaris Dinas Pertanian Pandeglang, Nasir mengatakan kepada Redaksi.

Kondisi sekarang, tercatat 54.000 hektar lahan sawah terbentang di Pandeglang. Sarananya terdiri dari irigasi teknis, setengah teknis, tadah hujan. Harapan Dinas Pertanian, ketiga sarana tersebut bisa optimal meningkatkan produksi gabah. “Pemanfaatan teknologi dari hulu ke hilir, pemanfaatan lahan lahan irigasi, lahan tadah hujan harus digenjot. Waktu kemarau, petani harus mencari varietas lain yang tahan terhadap kekurangan air, atau upaya lain. Selama ini, dengan pompanisasi, pemanfaatan sumur dangkal sudah efektif berjalan,” kata pemegang gelar Doktor Ilmu Manajemen dan Agribisnis.

Upaya meningkatkan sektor pertanian bisa parallel dengan maritime bisnis dan agribisnis. Kendatipun, situasi Pandeglang masih butuh banyak hal, termasuk infrastruktur dasar. Infrastruktur air, tersier, jalan, irigasi, embung, pompanisasi yang menjadi prioritas dan perhatian Bupati Irna Narulita. Tapi sampai hari ini, Pemkab berharap agar porsi anggaran untuk pertanian meningkat dari tahun ke tahun. Dengan demikian, potensi yang ada bisa dikembangkan. Posisi tawar Pandeglang sudah sangat bagus karena dekat dengan Jakarta dan sekitarnya termasuk Karawang. Penyerapan beras untuk Jakarta relative tinggi termasuk komoditas jagung. “Ada 16 pabrik pakan di Banten. Tapi kita belum bisa memberi kontribusi besar (bahan baku) karena ketidakmampuan petani mengolah potensi, dan pasca panen. Pabrik pakan tidak mau menyerap jagung petani kalau kualitas tidak bagus, tidak ada nilai tambah. Sehingga, ke depan kita perlu meminta kepada Pemprov Banten agar fokus, seirama dengan OPD (organisasi perangkat daerah) lain. Dari hulu – hilir, tidak hanya dinas pertanian bersinergi menciptakan nilai tambah berbagai komoditas pertanian, termasuk jagung untuk bahan baku pakan,” tegas Nasir. (sl/IM)





Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *