Semangat Hengky Suryawan Melanjutkan Cita-cita Gurunya Kembangkan Buddha Dharma


Semangat Hengky Suryawan Melanjutkan Cita-cita Gurunya Kembangkan Buddha Dharma

 dilaporkan: Setiawan Liu

Tanjung Pinang, 8 Juli 2023/Indonesia Media – Pendiri Yayasan Maitri Paramitha, Hengky Suryawan menyelaraskan Viriya atau semangat mengembangkan Buddha Dharma (ajaran Buddha) yang sudah dirintis oleh almarhum gurunya khususnya di provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sejak 45 tahun yang lalu. Gurunya, seorang Biksu yang dulunya menetap di salah satu Wihara di pusat kota Tanjung Pinang, tepatnya Jl. Merdeka dan akhirnya mulai membangun Wihara di tempat yang baru seluas 10,4 hektar. “Guru saya, Sukhong sudah meninggal lima tahun yang lalu. Saya membangun patungnya Sukhong untuk kenang-kenangan di Wihara baru, dengan pagoda setinggi 46,80 meter,” Hengky Suryawan mengatakan kepada Redaksi.

Pagoda diresmikan tgl 8 Juli 2023, dihadiri oleh umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Papua. Selain, semua pengurus Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) dari berbagai daerah juga hadir pada peresmian Pagoda Sata-Sahasra. Pagoda juga dilengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan persembahyangan. Salah satunya, ada rumah abu dengan 10.000 kotak. “Semasa hidupnya, Sukhong sempat ajak saya bangun Wihara baru sekitar 22 tahun yang lalu. Cita-cita Sukhong terealisasi hari ini (8 Juli 2023). Wihara baru dengan Pagoda yang sebetulnya dirintis Sukhong,” kata Hengky Suryawan.

Sukhong mulai kegiatan persembahyangan dan pengembangan Buddha Dharma, awalnya di Wihara di tengah kota Tanjung Pinang. Wihara lama tersebut sudah berusia 200 thn. Sukhong membina umat Buddha di Kepri sejak 45-50 tahun yang lalu. “Sukhong perlu perluasan Wihara di sini (lokasi yang baru). Lokasinya strategis, hanya sekitar 10 menit perjalanan dari bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah,” kata pemilik nama Tionghoa Kie See Cung.

Di sisi lain, Hengky melihat kegiatan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) selaras dengan keindahan dan keagungan Pagoda Sata-Sahasra di komplek Wihara Avalokiteshvara. Karena pagoda yang dibangun, selain sebagai tempat persembahan juga tempat peribadatan serta destinasi wisata. “Pengurus (Dewan Pengurus Daerah) Permabudhi sudah terbentuk di berbagai provinsi, termasuk Papua. Pagoda ini juga tercatat pada MURI (Museum Rekor Indonesia) dengan 20.708 patung Buddha serta ketinggian mencapai 46,80 meter,” Pendiri Yayasan, Hengky Suryawan mengatakan kepada Redaksi.

Pagoda didesain dengan 20.708 keramik motif patung Buddha yang dipesan dan dicetak khusus dari pabriknya di Tiongkok. Pagoda diresmikan dengan khidmat yang mendalam, sampai muncul berbagai rasa takjub para pengunjung, termasuk umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia. “Seperti Sabtu, Minggu, banyak mahasiswa, anak sekolah jalan jalan. Selain tempat sembahyang juga tempat rekreasi. Apa yang kita bisa buat, tidak (terwujud) seketika. Tapi perlu kesabaran. (pembangunan Pagoda) sejak bangun thn 2000, enam tahun pertama, saya resmikan. Sekarang (proses pembangunan) sudah 23 tahun, saya resmikan gedung utama yang terbesar. Saya teruskan (pembangunan) sampai diresmikan hari ini (8/7),” kata Direktur shipyard (galangan kapal) PT Bahtera Bahari Shipyard/BBS di Tanjungpinang dan Batam.

Hengky Suryawan mengaku sudah 40 tahun aktif dalam organisasi sosial keagamaan dimana ia tinggal dan beraktivitas. Keaktifan pada kegiatan sosial keagamaan, khususnya agama Buddha sudah 40 tahun. Ia sudah tidak full lagi berbisnis karena anak-anaknya yang mulai melanjutkan estafet kepemimpinan dan managerial. Ia dilantik menjadi Ketua Pengda Permabudhi Kepri untuk periode kedua setelah terpilih kembali secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) II Permabudhi Kepri beberapa bulan yang lalu. “Saya dipilih secara aklamasi, 100 persen. Tapi (aklamasi 100 persen) ini kan bukan tender (pengadaan barang/jasa), melainkan kegiatan sosial keagamaan. Saya terdorong menjaga Indeks kerukunan umat beragama Kepri yang lebih tinggi (dibanding provinsi lain), yakni 76,20. Indeks Kerukunan Kepri nomor 1 (satu) di Sumatera, berada pada peringkat ke 3 pada tingkat nasional. Ini yang saya jaga, bahkan tingkatkan,” kata Hengky Suryawan. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *