Rupiah Anjlok dan Kabinet Gaduh, Fuad Bawazier: Persis Saat Soeharto Mau Tumbang


Mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier, mengingatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan masa tumbangnya pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto.

Saat itu, Fuad mengatakan nilai tukar rupiah atas dolar AS anjlok dan kegaduhan kabinet terjadi pada tahun 1998. Kondisi yang sama, kata Fuad, terjadi saat pemerintahan Jokowi saat ini.

“Jatuhnya kurs rupiah dan ketidak-kompakan kabinet bisa jadi akan berakibat pada lengsernya Jokowi, sama seperti lengsernya HM. Soeharto pada tahun 1998 yaitu karena ambruknya kurs rupiah dan tidak kompaknya kabinet,” ungkap Fuad kepadaTribunnews.com, Minggu (23/8/2015).

Apalagi, kata dia, perombakan kabinet Jokowi langsung direspon negatif oleh pasar.

“Kini kurs sudah Rp 14 ribu dolar AS dan tidak ada tanda-tanda atau faktor-faktor atau sentimen yang akan menguatkan rupiah. Yang ada justru ancaman-ancaman dan sentimen yang berpotensi melemahkan rupiah hingga bisa jadi akan Rp15 ribu dalam semester II ini,” kata Fuad, eks politisi Hanura ini.

Seperti diberitakan, Kabinet Kerja Jokowi-JK belakangan “gaduh” menyusul seringnya beda pendapat antara Menko Kemaritiman Rizal Ramli dengan atasannya Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kondisi ini diperparah dengan nilai tukar rupiah yang kian terpuruh nyaris menyentuh Rp 14 ribu dolar AS pekan ini.( Trb / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *