Rizal Ramli: Rakyat Seperti Yatim Piatu


Tokoh nasional Rizal Ramli berbincang dengan Ketua Umum Panitia Pernikahan Masal Masyarakat Prasejahtera Lintas Agama 2011 Hana A. Vandayani, di Istora Senayan (Selasa, 19/07). Sebanyak 4.451 pasangan dinikahkan secara gratis, sehingga pernikahannya memiliki status yang jelas dan mereka berhak memperoleh hak-hak kewarganegaraannya.

Rakyat kalangan bawah tidak hanya membutuhkan makanan dan pakaian. Mereka juga memerlukan
status yang jelas. Dengan demikian, anak-anaknya bisa bersekolah sehingga bisa meraih cita-
cita dan hidup lebih layak serta sejahtera daripada orang tuanya. “Sayang sekali, pemerintah
sering abai terhadap masalah ini. Rakyat harus berjuang sendiri untuk memecahkan masalah yang
mereka hadapi,” ujar tokoh nasional Rizal Ramli, di sela-sela acara Pernikahan Masal Masyarakat
Prasejahtera Lintas Agama, di Istora Senayan (Selasa, 19/07).

Menurut Rizal, pemerintah sering absen dari berbagai persoalan yang membelit rakyat. Ketika
tenaga kerja Indonesia (TKI) dilecehkan harkat dan martabatnya di luar negeri, pemerintah tidak
hadir. Saat harga bermacam kebutuhan pokok naik, dengan dalih hukum pasar, pemerintah tidak
berbuat apa-apa. Begitu juga saat bencana terjadi, baik yang ditimbulkan oleh alam maupun karena
polah para elit politik, pemerintah juga seperti ada dan tiada. Rakyat menjadi seperti yatim piatu.

“Saya kira apa yang dilakukan lembaga masyarakat ini dengan menikahkan 4.451 pasangan
adalah hal luar biasa sekali. Acara ini sangat mengharukan sekaligus menggembirakan. Sebaiknya
pemerintah belajar dari mereka, bagaimana caranya melayani dan memenuhui kebutuhan dasar
masyarakat. Jangan hanya sibuk dengan politik pencitraan tapi melupakan banyak sekali persoalan
besar dan mendasar,” papar Rizal yang juga menjadi saksi pernikahan salah satu pasangan.

Rizal berpendapat, apa yang dilakukan Yayasan Pondok Kasih ini sangat patut diapresiasi. Mereka
tidak banyak bicara, tapi justru langsung turun ke lapangan dengan program kegiatan yang konkrit
membantu memenuhi kebutuhan masyarakat marginal. Dengan adanya pernikahan masal
ini, lanjut dia, masyarakat kalangan bawah bisa memperoleh status pernikahan yang jelas dn
memproleh hak-hak kewarganegaraannya.
4.451 pasangan

Sementara itu, Ketua Umum Panitia pernikahan masal Hana A. Vandayani mengatakan, pernikahan
masal kali ini diikuti 4.451 pasangan. Jumlahnya memang terus membengkak, dari semula 2.000
pasangan yang direncanakan. Mereka adalah kalangan masyarakat pra sejahtera yang antara lain
terdiri atas para pemulung, pedagang asongan, dan berbagai profesi lain yang dianggap tidak
penting, bahkan sering dipandang hina.

“Dengan menikah secara resmi, para pemulung, pengasong, dan kaum marjinal lain pernikahan
mereka yang diakui sah secara agama dan administrasi negara. Anak keturunan mereka bisa
memperoleh akte kelahiran yang sangat berguna bagi pendidikan yang ujung-ujung bisa
memperbaiki tingkat kejesahteraannya,” ujar Hana.

Dia memambahkan, berdasarkan pengalaman yang sudah-udah, setelah menikah mereka
hidup lebih teratur dan tentram. Jika sebelumnya mereka sangat mudah berganti pasangan dan
cenderung liar, kini tidak lagi. Mereka sudah memiliki tanggungjawab terhadap pasangan dan
keluarga.

Yayasan yang dipimpin Hana telah bergerak menolong kaum termarjinalkan lebih dari 20 tahun.
Sedangkan acara nikah masal telah digelar sejak 2001. Mula-mula diselenggarakan di Surabaya.
Namun sejak 2006, acara ini juga digelar di Jakarta. Bahkan untuk kali ini, penyelenggaraan acara
dikaitkan dengan momentum hari ulang tahun Jakarta yang ke-484.

4.451 pasangan yang menikah ini datang dari kelima wilayah DKI Jakarta, ditambah Tangerang,
Depok, dan Bekasi. Mereka juga datang dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik agama,
suku, maupun profesi. Sebagian dari mereka berakapakaian adat dari 33 provinsi yang ada di
Indonesia. Acara dimeriahkan bermacam hiburan, antara lain tarian dari beberapa provinsi dan
lagu-lagu daerah. (*)
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *