Polda Metro Jaya turunkan ratusan personel untuk berjaga-jaga.
Front Pembela Islam (FPI) terang-terangan menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menduduki jabatan Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo, yang bersiap menjadi presiden baru RI 20 Oktober mendatang.
Puncak dari aksi penolakan itu akan disampaikan hari ini, Rabu 24 September 2014. Ratusan anggota FPI akan menggelar aksi unjuk rasa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan aksi FPI dengan tema “Tolak Ahok” sudah disampaikan ke Polda Metro Jaya.
“FPI sudah menyampaikan pemberitahuan tiga hari lalu, dan sekitar 500 massa akan turun ke jalan menyuarakan aspirasinya,” ujar Rikwanto.
Untuk mengamankan aksi, Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat akan mengerahkan dua kompi atau setara dengan 300 personel kepolisian.
“Kami akan lakukan pengawalan dan pengamanan sesuai SOP (standar operasional prosedur),” Rikwanto menegaskan.
Rikwanto mengimbau selama berunjuk rasa, massa FPI diwajibkan memenuhi undang-undang yang berlaku. Tidak membawa benda-benda terlarang, senjata tajam, senjata api, atau alat-alat peraga yang tidak sesuai dengan undang-undang.
“Diharapkan unjuk rasa bisa berjalan aman dan lancar. Tidak ada terjadinya anarkisme. Tentunya kami akan layani dan amankan,” katanya.
Selain itu, kata Rikwanto, Polda Metro juga menyiapkan kendaraan taktis, seperti barracuda dan water canon. “Karena itu standar yang kami siapkan dalam mengamankan aksi unjuk rasa,” kata dia.
Bubarkan Demo nya !!! FPI Liar !!! Rasis bertentangan dengan Pancasila dan Konstitusi !!!