Rahasia Dokumen di Tangan Jusuf Kalla


Trembesi besar nan menjulang di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, ternyata tidak selalu membuat sejuk mereka yang berada di bawahnya. Termasuk Presiden Joko Widodo, saat ia memberikan keterangan soal menteri kabinet kepada wartawan, kemarin. Ia terlihat tegang walau Ki Hujan–julukan pohon yang punya nama botani Samanea saman itu–memayunginya dari terik surya.

Pada pukul 14.00 WIB, wartawan menanyakan ihwal kepastian nama-nama menteri kabinet diumumkan. Berulang kali Presiden menjawab, “Secepatnya, secepatnya.” Namun para jurnalis belum puas dengan jawaban tersebut. Mereka terus bertanya, dari soal hari, tanggal, hingga jam jadwal pengumuman nama-nama menteri. “Dari dulu sudah saya sampaikan, setelah dilantik, akan secepatnya. Pokoknya secepatnya,” ujar Jokowi, yang didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama tiga kepala staf tiga angkatan dan Kepala Polri Jenderal Sutarman.

Belum diumumkannya nama-nama menteri tak lepas dari keluarnya rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan menyangkut nama-nama calon pembantu Presiden itu. Dari 43 nama calon menteri yang diberikan ke dua lembaga ini untuk ditelisik, sebagian ternyata tak layak dipilih. Alasannya, di antara mereka ada yang berpotensi menjadi tersangka kasus korupsi.

Ketegangan juga dirasakan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Aksa Mahmud, sejak ada rekomendasi dari KPK dan PPATK, JK menenteng lembaran kertas penuh coretan spidol ke mana-mana. “Beliau bahkan tidak mengizinkan istrinya (Mufidah) melihat lembaran itu,” ujar Aksa Mahmud , kemarin. Menurut Aksa, iparnya itu benar-benar merahasiakan dokumen tersebut, termasuk kepada orang-orang dekatnya.

Kemarin, sekitar pukul 19.00 WIB, merebak kabar Presiden Jokowi hendak mengumumkan kabinetnya di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Persiapan sudah dilakukan. Antara lain, munculnya Pasukan Pengamanan Presiden dan pemasangan mikrofon di Dermaga 303 Terminal III. “Batal, butuh waktu satu-dua hari lagi untuk menyesuaikannya (komposisi menteri),” tutur JK di Istana Wakil Presiden, tadi malam.

Staf Khusus Wakil Presiden Rian Andi Soemarno, menjelaskan, andai pengumuman tetap digelar di Pelabuhan Tanjung Priok, JK dipastikan tidak hadir. Sebab, pada malam itu, tidak ada agenda JK berangkat ke kawasan pelabuhan itu. “Bapak enggak ada rencana ke Priok,” kata Rian

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *