Dua Pilot Warga Australia yang Dipaksa Mendarat Pagi Ini Masih Terus Diperiksa


Dua warga Negara Australia yang kini ditahan oleh TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Samratulangi hingga Kamis (23/10/2014) pagi ini masih terus diperiksa.

Kedua pria tersebut yakni pilot Jacklin Paul Grame dan co-Pilot Maclen Richard Wayne, dipaksa mendaratkan pesawat saat melewati wilayah udara Indonesia tanpa izin melintas, Rabu siang kemarin.

“Mereka masih terus diperiksa. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Australia mengenai kelengkapan surat pesawat mereka,” ujar Komandan Lanudsri, Kolonel Penerbang Hesly Paat.

Menurut Paat, jika memang surat-surat mereka lengkap, kemungkinan mereka diizinkan melanjutkan penerbangan. Dua buah jet tempur Sukhoi dari Skuadron 11 Makassar diperintahkan mencegat pesawat jenis Beechcraft BE55 tersebut siang kemarin, saat radar TNI-AU mendeteksi kemunculan mereka di wilayah Kupang.

“Sinyal radar mengkonfirmasi pesawat itu tanpa flight clearance. Sudah diminta berbalik tapi mereka tetap nekat melintas,” kata Paat.

Ketika berada di langit bagian Selatan Manado, jet tempur Sukhoi TNI-AU memerintahkan pesawat itu turun dan mendarat di landasan pacu bandara Samratulangi. Kedua WNA tersebut rencananya akan terbang menuju Filipina dari Australia.

Dari penggeledahan yang dilakukan tidak ditemui barang-barang yang mencurigakan di dalam pesawat. Namun pihak Lanudsri tetap memeriksa barang-barang pribadi mereka. Kini pesawat yang didominasi warna putih itu masih dibatasi garis polisi.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

4 thoughts on “Dua Pilot Warga Australia yang Dipaksa Mendarat Pagi Ini Masih Terus Diperiksa

  1. James
    October 23, 2014 at 10:16 pm

    bertele-tele……….kasih DUIT saja pasti langsung di Lepas

  2. Pandova
    October 23, 2014 at 10:26 pm

    Usut tuntas kejadian ini. Dan ambil saja pesawat tersebut utk negara sbg pertanda keseriusan negara thdp keamanannya dan sbg konsekuensi dan resiko warga negara lain yg mencoba2 memasuki atau memata2i wilayah NKRI. Dan kedepannya harus lebih keras akan ejadian ini demi memberi rasa gentar thdp siapapun WN lain yg memasuki wilayah NKRI kalo perlu ditembak saja kalo tdk mengindahkan peringatan.

  3. James
    October 24, 2014 at 4:10 am

    tindakan kekerasan hanya akan membawa hubungan International Rusak dengan Negara Lain, harus bijaksana dan kepala dingin bukan dengan Emosi saja, untuk menghindari banyak permusuhan dengan Negara lain dan menghindari Pelecehan oleh Negara sekitar yang bertetangga dengan Indonesia, kesombongan hanya juga akan membawa Anggapan enteng oleh Negara sekitar

  4. James
    October 24, 2014 at 4:40 am

    jikalau Indonesia bermusuhan dengan semua Tetangga sekitar maka Indonesia akan terisoler dan yang rugi siapa ? Indonesia sendiri yang rugi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *