Prof. Satyanegara Melihat Pengaruh Liburan Panjang terhadap Berkurangnya Kunjungan Pasien 50%
dilaporkan: Setiawan Liu
Jakarta, 3 Januari 2024/Indonesia Media – Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS, dokter bedah saraf melihat pengaruh liburan panjang terutama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 atau Lebaran terhadap jumlah kunjungan pasien biasanya berkurang sampai 50%, tapi beberapa hari kemudian kembali normal. Selama 60 tahun praktik dokter, sejauh pengamatan terhadap berkurangnya jumlah pasien terutama faktor upaya menahan rasa sakit. “Di tengah suasana liburan panjang, (jumlah pasien) bisa berkurang sampai di bawah 50 persen dari rata-rata umumnya atau kondisi normal. Alasannya, setahu saya, (yang sakit) menahan karena suasana dengan happy-happy liburan bersama anggota keluarga,” Prof. Satyanegara mengatakan kepada Redaksi.
Waktu liburan panjang seperti Nataru 2023, banyak juga anggota masyarakat yang merayakan bersama keluarga di kampung halaman. Liburan Nataru 2023 sekitar satu minggu sampai 10 hari, dan masyarakat kembali beraktivitas pada tanggal 2 Januari 2024. saat kembali beraktivitas normal setelah liburan panjang, beberapa dari mereka ada yang merasakan Post-Holiday Blue atau perasaan sedih yang muncul setelah liburan usai, ada juga yang membutuhkan motivasi lebih agar bisa kembali produktif. “Setelah liburan, jumlah pasien meningkat lagi. Dia (pasien) tidak ragu-ragu, tidak sungkan lagi mengutarakan rasa sakitnya. Saya, selama 60 tahun praktik bedah saraf, relatif tidak sering cuti. Saya libura pas tanggal merah saja. saat Lebaran juga begitu. saya hanya ber-Minal ‘Aidin wal-Faizin dengan seluruh staf, termasuk perawat rumah sakit,” kata Prof. Satyanegara saat ditemui di ruang praktiknya di RSSN Sunter Jakarta Utara.
Kegiatan praktiknya full dari Senin – Sabtu, di tiga rumah sakit berbeda di Jakarta. Tetapi ia sudah punya jadual masing-masing untuk ketiga rumah sakit, yakni RS Satya Negara Sunter, Tzu Chi hospital (Pantai Indah Kapuk) dan Mayapada hospital Lebak Bulus. Rumah-rumah sakit juga sudah punya jadual piket untuk petugas medis berjaga melayani masyarakat selama liburan panjang. Pelayanan selama liburan panjang, ada petugas medis yang standby piket 24 jam. Karena rumah sakit sebagai fasilitas publik, tidak boleh berhenti melayani kesehatan masyarakat. “Sebagian dokter muda relatif tidak begitu susah diatur. Mereka bisa piket atau standby 24 jam. Kalau di Tzu Chi hospital, mungkin sebagian besar (tenaga medis) beragama Buddha, tapi ada juga yang Muslim, Kristen, Katolik. Antara mereka bisa saling mengisi untuk jadual piket di tengah liburan panjang karena ada pengertian yang baik,” kata Prof. Satyanegara. (sl/IM)